Ambisi hijau Arab Saudi

SGGP 25 Mei 2023 08.06

Dengan miliaran dolar yang digelontorkan untuk strategi reboisasi, hidrogen hijau, penangkapan dan mitigasi karbon, transformasi hijau Arab Saudi berjalan kuat di semua lini.

Arab Saudi sedang melaksanakan proyek besar dan berani untuk menanam 10 miliar pohon.

Menurut SCMP, Inisiatif Hijau Saudi (SGI), gagasan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, diumumkan oleh Arab Saudi November lalu di sela-sela konferensi iklim COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir. Tujuan SGI ini berani dan tampaknya mustahil: menanam 10 miliar pohon, meningkatkan bauran energi kerajaan hingga 50% energi terbarukan pada tahun 2030, mengurangi 278 juta ton emisi karbon pada akhir dekade ini, melestarikan 30% lahan Arab Saudi sebagai cagar alam yang dilindungi, dan mencapai nol emisi bersih pada tahun 2060.

Tak hanya itu, Arab Saudi juga telah mengumumkan Inisiatif Hijau Timur Tengah (MGI) paralel di seluruh kawasan. MGI bertujuan untuk menanam 50 miliar pohon di Timur Tengah, mengurangi 670 juta ton karbon dioksida di seluruh kawasan, membantu negara-negara tetangga mencapai nol emisi, menyediakan bahan bakar memasak bersih bagi 730 juta orang, dan menjadikan Arab Saudi sebagai pusat regional untuk hidrogen dan teknologi penangkapan karbon hijau.

Arab Saudi bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil untuk produksi energi, dengan rencana untuk mengoperasikan proyek tenaga surya dan angin berkapasitas 58,7 gigawatt selama tujuh tahun ke depan. Bidang investasi Saudi lainnya adalah hidrogen hijau, khususnya Proyek Hidrogen Hijau Neom – sebuah pusat hidrogen hijau di dekat kota Neom yang akan menjadi pusat pasokan listrik bagi kota, transportasi, dan industri; serta berpotensi menyediakan energi untuk ekspor. Pembangkit listrik terbarukan sepenuhnya ini akan menggunakan tenaga surya dan angin untuk menghasilkan hidrogen hijau melalui elektrolisis, dengan empat pembangkit listrik serupa telah diumumkan. Pembangkit listrik pertama, yang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2026, akan menghasilkan 600 ton hidrogen bersih per hari dan 1,2 juta ton amonia hijau per tahun.

Mungkin pilar terbesar dari dorongan ramah lingkungan Arab Saudi adalah penangkapan dan penyimpanan karbon. Teknologi ini mencakup penangkapan karbon langsung dari langit, penyerapan karbon jauh di bawah tanah, dan pengurangan emisi CO2 dari industri, transportasi, dan produksi hidrokarbon. Untuk itu, Arab Saudi dan raksasa minyaknya, Saudi Aramco, akhir tahun lalu mengumumkan pembangunan pusat penangkapan dan penyimpanan karbon di Jubail, Arab Saudi bagian timur. Dengan menangkap dan menyuntikkan karbon jauh di bawah tanah, fasilitas tersebut akan menyimpan 9 juta ton CO2 per tahun pada tahun 2027—angka yang diperkirakan Aramco akan meningkat menjadi 44 juta pada tahun 2035, setara dengan kapasitas gabungan dari 35 fasilitas penangkapan karbon terbesar di dunia .

Kerajaan itu juga berencana membangun pusat pemanfaatan pengurangan karbon di Provinsi Barat yang akan terhubung dengan industri, dengan tujuan keseluruhan mengurangi karbon dengan menggunakan energi terbarukan, proses hemat energi, dan hidrogen hijau; menggunakan kembali hidrokarbon dan mendaur ulangnya menjadi material baru seperti pupuk atau bahan bakar sintetis rendah karbon; lalu membuang CO2 yang dipancarkan selama proses tersebut melalui penangkapan udara langsung atau sekuestrasi dan solusi berbasis alam seperti penanaman pohon.

Sumber: https://www.sggp.org.vn/tham-vong-xanh-cua-saudi-arabia-post691026.html