
Penyair Tran Dang Khoa berbagi di bursa (Foto: TRUC PHUONG)
Pada malam hari tanggal 30 Oktober 2025, di Turtle Hall (Area II, Universitas Can Tho , Kota Can Tho), pertukaran dengan penyair Tran Dang Khoa - yang dikenal sebagai "anak ajaib" puisi - berlangsung dengan antusias dengan banyak momen yang tak terlupakan.
Di mata pembaca pada umumnya dan generasi pelajar pada khususnya, Tran Dang Khoa bukan lagi nama yang asing karena banyak karyanya yang masuk dalam buku pelajaran, menjadi bagian kenangan masa kecil banyak orang, menyentuh hati semua umur dan melampaui batas waktu.
Di antaranya, kita harus menyebutkan puisi-puisi klasik seperti Butiran Desa Kami, Malam Con Son, Hujan, Foto Paman Ho, Dari Mana Asalmu, Bulan?, Pohon Kelapa, dan lain-lain. Daya tarik puisi Tran Dang Khoa terletak pada kesederhanaannya, nuansa pedesaan yang sederhana, bahasanya yang menggugah dan sangat murni.
Dengan tema Puisi Abadi, program ini diselenggarakan oleh Sekolah Pendidikan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Politik , Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Can Tho, dan menarik partisipasi lebih dari 1.000 mahasiswa.
Ini adalah kesempatan berharga bagi para siswa untuk berbincang dan mendengarkan sang penyair berbagi tentang perjalanan kreatifnya dan karya-karyanya yang telah meninggalkan kesan mendalam bagi banyak generasi. Di ruang yang sarat dengan nilai-nilai sastra dan seni, jarak antara monumen puitis dan generasi muda seakan terhapus.
Pembaca yang menyukai puisi Tran Dang Khoa tidak hanya datang untuk mendengarkan tetapi juga untuk menemukan kenangan masa kecil mereka, pelajaran masa kecil mereka dan menerima inspirasi yang tulus dan mendalam dari orang yang menciptakan puisi abadi tentang pedesaan, keluarga, desa, dan masa kecil.
Pada pertemuan tersebut, penyair Tran Dang Khoa mengungkapkan perasaannya terhadap wilayah delta sungai di Barat, berbagi lebih lanjut tentang puisi yang ditulis untuk anak-anak yang membantu mengukuhkan namanya sejak ia masih kecil, dan pada saat yang sama menginspirasi dan menyebarkan kecintaannya pada sastra kepada generasi muda.
"Menulis puisi terutama tentang menulis untuk diri sendiri, mengekspresikan pikiran dan perasaan. Puisi yang ditulis dengan tulus akan secara alami menyentuh hati pembaca," tegas penyair Tran Dang Khoa. Dalam acara tersebut, banyak pertanyaan mendalam tentang "rahasia" kreativitas, proses mengatasi tekanan untuk menjadi terkenal di usia muda, dan peran seniman dalam masyarakat modern juga dilontarkan oleh para mahasiswa.
Pertukaran Puisi Abadi meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Ini bukan hanya kesempatan langka bagi para siswa untuk bertemu dengan monumen puitis, tetapi juga menjadi sumber motivasi yang luar biasa, yang menegaskan vitalitas puisi Tran Dang Khoa di hati generasi muda di wilayah sungai.
Acara ini merupakan “jembatan” yang luar biasa antara masa lalu dan masa kini, antara generasi sebelumnya dan generasi berikutnya, membantu para pembaca muda lebih memahami nilai ketulusan dalam seni dan kehidupan.
Kieu Oanh - Khanh Duy
Sumber: https://baolongan.vn/than-dong-tho-tran-dang-khoa-ve-voi-mien-song-nuoc-a205827.html






Komentar (0)