Ini adalah metafora untuk seorang "tukang perahu" yang bertugas mengantar siswa menyeberangi sungai pengetahuan menuju tepian kesuksesan. Dengan demikian, setelah setiap "perjalanan feri" di "sungai pengetahuan", siswa-siswa muda berjalan menuju jalan yang cerah, selalu bersyukur atas kesabaran dan dedikasi guru-guru mereka.
Ini adalah metafora untuk "sang penabur", benih-benih ilmu, benih-benih jiwa dalam karier "menumbuhkan manusia". Terkadang, metafora "sang penabur" dijiwai oleh upaya dan dedikasi diam-diam dan gigih para guru di dataran tinggi dalam ungkapan yang menyentuh hati: "penabur huruf di dataran tinggi". Berapa banyak guru seperti itu yang mendedikasikan masa mudanya untuk karier "menabur huruf" ke dalam mata dan jiwa murni anak-anak di dataran tinggi?
Lalu ada "lilin" yang membakar dirinya sendiri untuk menerangi para siswa. Lalu ada "penuntun" yang membantu para siswa menentukan arah yang tepat dalam perjalanan hidup mereka. Lalu ada "pemantik api" yang menyalakan api inspirasi, antusiasme, dan semangat. Lalu ada "insinyur jiwa" yang menciptakan nilai-nilai kepribadian bagi generasi siswa.
Kemudian, seiring dengan perubahan besar di bidang pendidikan , profesi guru telah menerima metafora baru yang lebih inovatif. Metafora baru ini lebih dekat dengan semangat pendidikan humanis dan egaliter saat ini, tetapi tetap mencerminkan harapan besar masyarakat tentang peran dan tanggung jawab guru.
Sebagai "pendamping", guru tidak hanya mengajar siswa, tetapi juga berbagi dan mendampingi mereka dalam perjalanan menemukan ilmu dan kehidupan. Sebagai "pencerahan", guru menekankan perannya dalam merangsang pemikiran kreatif, alih-alih memaksakan ilmu, membuka pintu ilmu dan membuka pikiran siswa untuk membantu mereka melihat cakrawala baru ilmu dan kehidupan.
Metafora-metafora yang kaya akan nilai-nilai kemanusiaan ini mencerminkan semangat indah "menghormati guru dan menghargai pendidikan" yang harus dilestarikan secara sadar oleh masyarakat Vietnam. Pertama-tama, semangat ini adalah pelestarian guru. Profesi guru harus dikaitkan dengan misi pribadi, harus tertanam kuat di hati dan keyakinan setiap guru tentang nilai profesinya. Seorang guru sejati harus memandang mengajar sebagai tujuan hidupnya, bukan sekadar mata pencaharian.
Surat kabar Thanh Nien dengan hormat mengucapkan selamat Hari Guru Vietnam
Bagi masyarakat, penting untuk sepenuhnya berbagi dengan para guru tentang tekanan yang mereka pikul ketika guru ditempatkan di pusat pembentukan kepribadian, pengetahuan, dan masa depan individu maupun seluruh masyarakat. Tuntutan akan pengetahuan, kesabaran, dedikasi, pengorbanan, kebijaksanaan, antusiasme, kreativitas, dan perilaku teladan bagi para guru adalah sah adanya. Namun, jangan biarkan hal itu membuat Anda kurang memahami kesulitan sehari-hari yang harus dihadapi para guru. Jangan "mendewakan" guru, mengubahnya menjadi gambaran yang tidak realistis. Mohon perhatikan dan berkontribusilah dengan tulus untuk mendukung para guru mengembangkan dan meningkatkan diri mereka agar dapat sepenuhnya menjalankan misi mereka.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/thien-chuc-nghe-giao-185241119202404256.htm






Komentar (0)