(NLDO) - Pemilik "rumah terindah di Ca Mau " mengajukan petisi ke Pengadilan Rakyat Provinsi Ca Mau dengan keinginan untuk mengubah tujuan penggunaan lahan berkali-kali.
Pada malam hari tanggal 11 Februari, Tn. HAT (yang tinggal di kecamatan Tan Thanh, kota Ca Mau, provinsi Ca Mau) mengatakan bahwa ia telah mengajukan petisi ke Pengadilan Rakyat provinsi Ca Mau dengan keinginan untuk meninjau surat-surat resmi sebelumnya dari otoritas terkait mengenai rumah yang ia bangun di sebagian tanah pemukiman keluarga di pedesaan dan sebagian tanah budidaya perairan keluarga.
"Saya mengajukan petisi ke pengadilan dengan harapan dapat menciptakan kondisi bagi keluarga saya untuk mengubah peruntukan lahan beberapa kali. Mengubahnya sekaligus akan membutuhkan biaya yang sangat besar, jadi saya belum memilikinya," ujar Pak Tap.
Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, salah seorang pimpinan Pengadilan Rakyat Provinsi Ca Mau mengatakan, dirinya belum mengetahui informasi tersebut karena perkara tersebut baru diterima oleh tim administrasi peradilan.
Sebelumnya, Tuan T. menimbulkan kehebohan di publik saat ia berbagi tentang "rumah terindahnya di Ca Mau" di media sosial.
Pihak berwenang menetapkan bahwa proyek ini dibangun di lahan akuakultur dan tujuan penggunaan lahan tidak dapat diubah, sehingga mereka meminta penghentian sementara pembangunan dan meminta pembongkaran.
Setelah batas waktu bagi pemilik untuk membongkar sendiri bangunan tersebut, tetapi tidak berhasil, Komite Rakyat Kota Ca Mau mengusulkan rencana untuk memaksa pembangunan tersebut. Namun, baru-baru ini, berdasarkan rencana tata ruang kota tahun 2023, Komite Rakyat Kota Ca Mau mengizinkan pembangunan tersebut dan menyetujui Bapak T. untuk mengubah peruntukan lahan.
Setelah itu, Kantor Komite Rakyat provinsi Ca Mau mengeluarkan dokumen yang menyampaikan arahan pimpinan kolektif Komite Rakyat provinsi mengenai rumah Tn. T.
Setelah meninjau laporan sektor fungsional dan isi petisi Bapak T, pimpinan kolektif Komite Rakyat Provinsi Ca Mau mengarahkan proses penanganan pengaduan dan petisi Bapak T di bawah yurisdiksi Ketua Komite Rakyat Kota Ca Mau. Berdasarkan Laporan No. 683 dari Departemen Kehakiman, Ketua Komite Rakyat Kota Ca Mau diminta untuk membandingkan peraturan guna mempertimbangkan dan menangani kasus pelanggaran administratif dan petisi tersebut sesuai dengan yurisdiksi yang tepat.
Melalui peninjauan keabsahan putusan denda sesuai Laporan Nomor 683 Departemen Kehakiman, Ketua Komite Rakyat Kota Ca Mau menerapkan tindakan perbaikan kepada Tn. T. dalam putusan denda administratif Nomor 82/QD-XPHC tanggal 9 Januari 2023 tidak sesuai dengan ketentuan hukum dan harus dibatalkan.
Berdasarkan hasil peninjauan kasus dan mengacu pada peraturan perundang-undangan, Departemen Kehakiman Provinsi Ca Mau mengusulkan untuk menerapkan langkah-langkah pemulihan atas pelanggaran yang dilakukan oleh Tn. T, yaitu "memaksa pemulihan kondisi tanah sebelum pelanggaran seluas lebih dari 1.303 m²; memaksa alih fungsi lahan seluas lebih dari 2.261 m²; dan memaksa pengembalian keuntungan ilegal yang diperoleh dari pelanggaran tersebut".
Apabila Saudara T. tidak melaksanakan atau tidak melaksanakan dengan baik dan sepenuhnya tindakan pemulihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka tindakan pemulihan tanah akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/thong-tin-moi-vu-biet-phu-dep-nhat-ca-mau-196250211191633229.htm
Komentar (0)