![]() |
Xavi (kanan) sedang diincar oleh Tottenham. |
Kekalahan telak 0-3 melawan Nottingham Forest di putaran ke-16 Liga Primer dianggap sebagai pukulan terakhir, yang menjerumuskan tim asal London Utara itu ke dalam krisis nyata baik secara profesional maupun mental.
Saat ini menduduki peringkat ke-11 di klasemen Liga Premier, Tottenham semakin menjauh dari zona kualifikasi Eropa, sebuah target minimum sebelum musim dimulai. Hasil pertandingan mereka tidak hanya mengecewakan, tetapi gaya bermain mereka juga tidak meyakinkan, tidak terkoordinasi, dan kurang memiliki ciri taktis yang jelas. Hal ini menyebabkan kesabaran dari manajemen klub dan para penggemar semakin menipis.
Dalam konteks ini, Thomas Frank menjadi sasaran kritik. Meskipun diharapkan membawa stabilitas dan kepribadian yang berbeda, manajer asal Denmark ini belum mampu membangun tim dengan identitas yang jelas. Tottenham sering tertinggal dari pesaing langsung, kurang memiliki ide dalam mengendalikan permainan, dan tampak rentan di bawah tekanan.
Menghadapi risiko proyek yang melenceng dari jalur, Xavi secara tak terduga muncul sebagai calon pengganti. Pakar strategi asal Spanyol ini berstatus bebas transfer setelah masa baktinya di Barcelona dan sangat dihargai atas filosofi penguasaan bola, organisasi yang ketat, dan kemampuannya membangun identitas jangka panjang. Manajemen Tottenham percaya bahwa Xavi dapat membawa ketertiban dan arahan yang jelas, sesuatu yang sangat kurang dimiliki tim.
Pengangkatan Xavi, jika terjadi, bukanlah solusi jangka pendek tetapi langkah strategis yang bertujuan untuk membangun kembali tim secara menyeluruh. Dengan tekanan yang meningkat dan klasemen liga yang semakin ketat, Tottenham menghadapi keputusan penting yang dapat membentuk masa depan klub untuk musim-musim mendatang.
Sumber: https://znews.vn/tottenham-lai-sa-thai-hlv-moi-xavi-ve-dan-dat-post1611529.html







Komentar (0)