Sebelumnya, lahan berbatu dan berbukit milik keluarga Bapak Bay hampir tidak cocok untuk menanam apa pun. Setelah meneliti berbagai varietas tanaman dan jenis tanah, Bapak Bay menyadari bahwa pohon leci dan longan cocok untuk dibudidayakan di tanah berbatu. Pada tahun 2016, Bapak Bay berdiskusi dengan istrinya tentang ide membeli bibit leci varietas "u hong" dan "u trung" untuk ditanam secara percobaan.
Berkat kerja keras para petani, setelah 3 tahun menanam dan merawat pohon-pohonnya, kebun leci milik Bapak Bay telah menghasilkan buah manis pertamanya. Leci-leci tersebut memiliki daging buah yang tebal, rasa yang manis, dan kualitasnya setara dengan leci yang ditanam di provinsi-provinsi utara, sehingga menarik minat para pedagang yang datang langsung ke kebun untuk membelinya dengan harga tinggi.
Keberhasilan awal dengan pohon leci mendorong Bapak Bay dan istrinya untuk berinvestasi dan memperluas budidaya mereka dengan menanam tambahan 700 pohon lengkeng T6 di lahan seluas 2 hektar pada tahun 2020. Bapak Bay berbagi: “Varietas lengkeng T6 memiliki banyak keunggulan seperti: buahnya cantik, besar, bulat, berair, manis, dan harum, sehingga konsumen sangat menyukainya, membuat penjualan sangat mudah. Selain itu, pohon-pohonnya dapat berbuah sesuai keinginan, memungkinkan panen berulang kali sepanjang tahun, sehingga meningkatkan pendapatan keluarga.”

Untuk memastikan kebun mereka tumbuh subur, Bapak dan Ibu Bay sangat memperhatikan setiap langkah dalam proses perawatan. Karena kebun mereka terletak di lahan berbatu dan berbukit dengan kemiringan, pupuk mudah hanyut, sehingga beliau berinvestasi pada sistem irigasi sprinkler otomatis untuk menjaga pasokan air yang konsisten; mereka juga memberikan pupuk organik 3-4 kali setahun untuk memastikan tanaman menerima nutrisi yang cukup.
Berkat hal ini, kebun leci dan longan menghasilkan panen yang lebih tinggi setiap tahunnya dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, keluarga Bapak Bay memanen 30 ton leci dan 20 ton longan. Para pedagang datang langsung ke kebun untuk memanen dan membeli buah dengan harga rata-rata 27.000 - 28.000 VND/kg. Keluarganya memperoleh pendapatan lebih dari 1 miliar VND dari kebun buah tersebut.
Selain mengembangkan ekonomi keluarga mereka, Bapak Bay dan Ibu Nhan selalu siap berbagi pengalaman dan teknik mereka dalam menanam, merawat, dan memilih varietas tanaman dengan petani lokal, mendorong mereka untuk mengembangkan ekonomi dan mencapai kesejahteraan yang sah. Bapak Bay memiliki niat untuk memperluas area budidaya leci dan longan, dan menjalin hubungan dengan petani tetangga untuk membentuk koperasi demi pembangunan yang lebih berkelanjutan dari tanaman-tanaman ini.
Sumber: https://baodaknong.vn/trai-ngot-tu-soi-da-242998.html






Komentar (0)