, telah menetapkan tugas-tugas utama dan sasaran utama; termasuk: Mengonversi pohon-pohon kehutanan bernilai rendah seperti (akasia, eukaliptus) menjadi pohon-pohon bernilai tinggi seperti (kayu manis, pinus, cendana, cemara... dan spesies kayu besar lainnya) untuk secara bertahap menciptakan area bahan baku yang cukup besar untuk pemrosesan mendalam dan ekspor. Ini bukan hanya perubahan dalam pemilihan tanaman tetapi juga perubahan besar dalam cara berpikir masyarakat tentang pembangunan ekonomi kehutanan.

Menghadapi kenyataan bahwa pohon akasia memiliki efisiensi ekonomi yang rendah, siklus hidup yang pendek, serta menyebabkan degradasi tanah dan penipisan sumber daya air, Komune Ba Che telah mengidentifikasi pengembangan pohon kayu manis sebagai arah yang strategis, berjangka panjang, dan berkelanjutan. Komune ini berfokus pada pengembangan dan mobilisasi masyarakat untuk mengubah kawasan hutan akasia dengan hasil rendah menjadi hutan kayu besar dan pohon-pohon asli; sekaligus menetapkan target pembangunan sosial-ekonomi untuk periode 2025-2030, dengan tujuan mengurangi 30% luas areal akasia dan memperluas areal penanaman kayu manis menjadi 5.000 hektar pada tahun 2030.
Berkat propaganda dan mobilisasi yang efektif, masyarakat menyadari bahwa menanam kayu manis menghasilkan efisiensi ekonomi yang jauh lebih tinggi, sehingga mereka berinvestasi dalam budidaya pohon asli ini. Hingga saat ini, masyarakat di komune ini telah menanam lebih dari 1.000 hektar kayu manis; rata-rata, 1 hektar kayu manis menghasilkan pendapatan 3-4 kali lipat lebih banyak daripada akasia; seluruh batang, cabang, dan daunnya dapat dijual ke perusahaan-perusahaan yang mengolah minyak atsiri dan bubuk kayu manis.
Dengan dukungan dan penciptaan kondisi yang paling menguntungkan oleh Komite Partai dan pemerintah setempat, Ba Che Cinnamon One Member Co., Ltd. dengan pengalaman di bidang penanaman, pengolahan dan konsumsi produk kayu manis, perusahaan telah menerapkan model hubungan "4 rumah" (Negara - Ilmuwan - Petani - Perusahaan), mendukung teknik penanaman, perawatan, pemanenan dan konsumsi produk jangka panjang dengan harga yang stabil.
Khususnya, saat ini, unit tersebut sedang merampungkan fasilitas, sistem pabrik, dan lini produksi pabrik pengolahan produk kayu manis di Desa Nam Kim, Kecamatan Ba Che, dengan total modal sebesar 40 miliar VND. Pabrik tersebut diperkirakan akan beroperasi pada akhir Desember. Pabrik ini tidak hanya membeli bahan baku dari masyarakat, tetapi juga memproses produk-produk seperti minyak atsiri, bubuk kayu manis, tanaman obat, dan rempah-rempah untuk ekspor, sehingga menciptakan lapangan kerja bagi puluhan pekerja lokal dan berkontribusi signifikan terhadap nilai produksi industri di Kecamatan Ba Che.

Meskipun belum beroperasi, unit ini telah mengelola pembelian daun dan ranting kayu manis untuk warga setempat. Daun dan ranting kayu manis ini merupakan produk yang biasanya dipangkas oleh petani kayu manis setiap tahun agar pohonnya tumbuh dan berkembang, tetapi dibuang tanpa memberikan nilai ekonomi. Dengan harga beli 2-2,5 ribu VND per kg ranting dan daun kayu manis, unit ini telah memberikan sumber pendapatan yang signifikan bagi masyarakat. Dengan demikian, dengan efisiensi multiguna, baik sebagai pohon besar maupun untuk memanen seluruh kulit, batang, daun, dan ranting, semuanya dapat dijual ke perusahaan-perusahaan yang mengolah minyak atsiri dan bubuk kayu manis. Ibu Ban Thi Tu, Desa Nam Kim (Kelurahan Ba Che) berkata dengan penuh semangat, "Dulu, masyarakat kami menanam kayu manis, ketika memangkas ranting, kami langsung membuangnya. Sekarang, dengan adanya pabrik minyak atsiri kayu manis yang membeli ranting dan daun, masyarakat kami sangat senang dan antusias. Berkat perawatan pohon kayu manis, ranting dan daun kayu manis tidak perlu dibuang seperti dulu, tetapi sekarang dibawa untuk dijual ke pabrik. Hal ini menghasilkan efisiensi ekonomi yang sangat tinggi."
Kebijakan perluasan areal penanaman kayu manis untuk menggantikan pohon akasia jangka pendek akan menciptakan mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat untuk mengembangkan ekonomi dan menjadi kaya di tanah air mereka. Kebijakan ini akan membuka arah baru bagi sektor pertanian dan kehutanan di komune Ba Che, yang menegaskan tekad masyarakat setempat untuk memanfaatkan potensi hutan secara efektif.
Sumber: https://baoquangninh.vn/trien-vong-cay-que-o-ba-che-3387015.html






Komentar (0)