Menanggapi Depresi Tropis

Bapak Pham Duc Luan - Direktur Departemen Pengelolaan Tanggul dan Pencegahan Bencana Alam mengatakan bahwa menurut prakiraan cuaca, depresi tropis hanya memiliki angin pada level 6, tetapi masyarakat perlu mewaspadai perahu-perahu kecil, karena jika tetap melaut, ada risiko kecelakaan.

Daerah juga perlu memeriksa sistem drainase, bersiap untuk mengalirkan air, melindungi produksi pertanian , daerah dataran rendah, daerah perkotaan dan kawasan industri, karena saat ini, hanya dengan hujan lebat di atas 100 mm, risiko banjir di daerah perkotaan sangat tinggi.

"Rekomendasi agar Kementerian Perhubungan meninjau kembali jalur-jalur yang rawan kecelakaan dan tanah longsor; perlu dilakukan pemisahan jalur lalu lintas, pembatasan, dan pelarangan akses masuk jalur-jalur tersebut," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Tanggul dan Penanggulangan Bencana Alam.

Dalam pertemuan tersebut, Bapak Hoang Phuc Lam, Wakil Direktur Pusat Nasional Prakiraan Hidro-Meteorologi, mengatakan bahwa pada pukul 07.00 pagi ini, depresi tropis berada di laut barat daya Kepulauan Hoang Sa. Angin terkuat di dekat pusat depresi tropis berada pada level 6 (39-49 km/jam).

"Hari ini, depresi tropis akan bertahan di level 6, kemudian berangsur-angsur melemah. Kemungkinan besar ketika mencapai pesisir provinsi-provinsi di wilayah Tengah Tengah, angin akan melemah hingga di bawah level 6," kata Bapak Lam.

Menurut informasi dari Komando Penjaga Perbatasan, hingga pukul 06.30 pagi ini, lebih dari 40.000 kapal dengan 196.000 orang telah dihitung dan diinstruksikan untuk mengetahui lokasi dan arah depresi tropis agar dapat secara proaktif menghindarinya; di antaranya, terdapat 1.037 kapal dengan 6.187 orang yang beroperasi di wilayah perairan dari Quang Tri - Quang Ngai dan kepulauan Hoang Sa. Provinsi Thua Thien Hue telah melarang pelayaran sejak sore hari tanggal 14 Juli.

Menutup pertemuan, Wakil Menteri Nguyen Hoang Hiep sangat menghargai pekerjaan prakiraan dan peringatan dari Pusat Nasional untuk Prakiraan Hidro-Meteorologi; dengan demikian membantu kementerian, cabang dan daerah untuk proaktif dalam mengarahkan, menanggapi dan mengurangi kerusakan.

Untuk menanggapi bencana alam dalam beberapa hari mendatang, terutama hujan lebat, Wakil Menteri Nguyen Hoang Hiep meminta daerah-daerah yang terkena dampak untuk meninjau sistem saluran pembuangan dan selokan mereka, memobilisasi pasukan fungsional untuk melakukan inspeksi, menyingkirkan hambatan yang menghalangi aliran air, dan membersihkan aliran untuk meminimalkan banjir perkotaan.

Daerah yang terkena dampak tekanan rendah dan sirkulasi tekanan rendah perlu mengambil tindakan pencegahan terhadap banjir bandang dan tanah longsor, meminimalkan dampak dari jenis bencana alam di atas terhadap kehidupan masyarakat dan produksi.

"Depresi tropis kemungkinan akan melemah, tetapi wilayah pesisir perlu waspada terhadap hujan lebat dan badai petir," kata Wakil Menteri Nguyen Hoang Hiep.

Wakil Menteri juga meminta Departemen Irigasi untuk meninjau semua waduk irigasi dan mengarahkan pemerintah daerah untuk segera menguras air ketika situasi darurat muncul.

Mengacu pada situasi bencana alam di masa mendatang, Wakil Menteri Nguyen Hoang Hiep mengatakan bahwa bencana alam akan terus berkembang secara rumit, sehingga kementerian, cabang, dan daerah perlu secara proaktif memantau prakiraan dan situasi peringatan dari Badan Hidrometeorologi Nasional dan realitas di daerah tersebut untuk memberikan tanggapan secara proaktif.

"Setelah tanah longsor di Ha Giang pada 13 Juli yang mengakibatkan dampak serius, perlukah pihak berwenang mempelajari dan memperketat peringatan bagi kendaraan untuk tidak bepergian di malam hari, terutama selama musim hujan dan badai? Jika pihak berwenang mendapati bahwa situasi lalu lintas, tanggul, bencana alam... tidak aman, mereka harus melarang orang dan kendaraan melewati daerah berbahaya ini, terutama pada malam hari," tegas Wakil Menteri Nguyen Hoang Hiep.

Sumber: https://www.mard.gov.vn/Pages/ung-pho-voi-ap-thap-nhiet-doi.aspx?item=39