




Pola Cham seringkali bersifat simbolis, diekspresikan melalui motif tumbuhan, hewan, dan figur dewa. Pola-pola ini dapat diterapkan pada desain interior, menciptakan ruang yang sarat dengan nuansa budaya.




Selain itu, relief, artefak, dan koleksi lukisan yang berkaitan dengan budaya Cham juga dipajang di jalan setapak, di restoran, atau di ruang hijau, menciptakan ruang budaya Cham mini tepat di fasilitas akomodasi.

Sesampainya di sini, saya belajar lebih banyak tentang masyarakat Cham di Lam Dong . Arsitekturnya yang menggunakan warna kuning mengingatkan saya pada pasir dan memberi saya pemahaman yang lebih jelas tentang budaya lokal dan Pantai Mui Ne.
Tuan Tran Hong Phuc - Turis dari Kota Ho Chi Minh
Resor ini menggunakan desain kubah tinggi untuk menciptakan ruang yang lapang dan memanfaatkan angin laut agar tamu merasa nyaman. Selain itu, warna-warna utama seperti kuning kecokelatan dan merah menunjukkan bahwa menara Cham menghadirkan suasana nyaman dan bergaya modern.

Secara umum, setiap resor memiliki gayanya sendiri, menciptakan hal menarik bagi pengunjung untuk check-in, mengambil gambar, dan mengabadikan momen selama menginap di resor.

Penataan ruang yang apik antara fitur tradisional dan modern, serta perpaduan harmonis antara budaya dan arsitektur, akan menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Budaya Cham, dengan sejarah panjang dan karakteristiknya yang unik, dapat menjadi sumber inspirasi yang berharga bagi arsitektur pariwisata di Vietnam.
Memasukkan budaya Cham ke dalam arsitektur pariwisata tidak hanya membantu melestarikan dan mempromosikan warisan budaya, tetapi juga menciptakan pengalaman unik dan menarik bagi wisatawan. Ini merupakan arah yang kreatif dan potensial bagi industri pariwisata Lam Dong.
Sumber: https://baolamdong.vn/van-hoa-cham-voi-kien-truc-du-lich-391668.html






Komentar (0)