Laporte saat ini terikat kontrak dengan Al Nassr hingga 2026. |
FIFA mengonfirmasi kepada Marca bahwa Sistem Manajemen Transfer (TMS) ditutup ketika Al Nassr menyerahkan dokumen terkait transfer Aymeric Laporte, dan badan tersebut kini sedang menyelidiki penyebab penundaan tersebut.
Dalam kesepakatan rumit yang berlangsung hingga menit-menit terakhir jendela transfer musim panas, Al Nassr gagal menyerahkan dokumen tepat waktu, dan karena sistem TMS ditutup, tidak ada cara bagi Athletic Bilbao untuk mendaftarkan pemain tersebut.
Pada menit-menit akhir bursa transfer musim panas 2025, Bilbao melakukan segala upaya untuk menyelesaikan situasi tersebut, tetapi kasus Laporte mirip dengan kasus David De Gea pada tahun 2015, ketika ia tidak dapat pindah dari Manchester United ke Real Madrid karena kesalahan dokumen.
Karena tidak menerima dokumen dari Al Nassr, FIFA tidak mengakui kesepakatan ini, sehingga kontrak antara Laporte dan Athletic Bilbao tidak dikonfirmasi. FIFA kemudian juga berfokus pada penyelidikan mengapa Al Nassr tidak mengirimkan dokumen tepat waktu, tetapi tidak berhasil.
Sebelumnya, Athletic Bilbao mencapai kesepakatan dengan Laporte untuk kontrak tiga tahun, setelah Al Nassr setuju untuk mengakhiri kontrak sang pemain lebih awal. Karena tidak dapat mendaftarkan diri untuk bermain di Athletic Bilbao, Laporte terpaksa kembali ke Al Nassr.
Sumber: https://znews.vn/al-nassr-khien-laporte-vo-mong-post1582096.html
Komentar (0)