Makan terlalu banyak permen menyebabkan perlemakan hati

Pola makan tinggi gula menyebabkan kadar insulin darah tinggi, penumpukan asam lemak di hati, sehingga meningkatkan risiko penyakit hati berlemak.

Perlemakan hati terjadi ketika lemak berlebih menumpuk di sel-sel hati, penyebab paling umum adalah alkohol. Pola makan tidak sehat seperti makanan yang digoreng, tinggi gula dan protein, meningkatkan risiko penyakit perlemakan hati non-alkohol.

Dr. Vu Truong Khanh, Kepala Departemen Gastroenterologi, Rumah Sakit Umum Tam Anh, Hanoi , mengatakan bahwa mengonsumsi banyak makanan manis dapat menyebabkan perlemakan hati melalui berbagai mekanisme. Gula seperti sukrosa, glukosa, dan fruktosa diubah menjadi glikogen dan disimpan di hati. Ketika tubuh membutuhkan energi, hati menghidrolisis glikogen menjadi glukosa dan melepaskannya ke dalam darah. Jika Anda hanya mengonsumsi gula dalam jumlah sedang, seperti mengonsumsi buah segar, hati akan melakukan metabolisme dengan baik.

Mengonsumsi makanan yang kaya sukrosa, glukosa, dan fruktosa menyebabkan hati bekerja terus-menerus, sehingga menyebabkan kelebihan beban. Jika tubuh memiliki energi berlebih, hati akan mengubah gula ini menjadi lemak. Penumpukan lemak ini menyebabkan perlemakan hati.

Gula dari permen meningkatkan risiko pembentukan lemak hati. Foto: Freepik

Kebiasaan mengonsumsi banyak makanan manis dapat dengan mudah menyebabkan kelebihan berat badan, obesitas, dan diabetes tipe 2. Kalori yang tidak sepenuhnya diubah menjadi energi disimpan sebagai lemak trigliserida di hati, menyebabkan perlemakan hati. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Investigation of the Asian Association for the Study of Diabetes (AASD), banyak pasien diabetes tipe 2 mengalami perlemakan hati.

Pola makan tinggi gula juga meningkatkan resistensi insulin, mencegah glukosa memasuki sel dan terakumulasi dalam darah. Pankreas meningkatkan sekresi insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Kadar insulin yang tinggi meningkatkan trigliserida dan penumpukan asam lemak di hati.

Pada orang sehat, lemak hanya menyumbang 3-5% dari berat hati. Lemak yang melebihi 5% tergolong lemak hati ringan, sedangkan 10-25% tergolong lemak hati sedang. Lemak hati yang parah adalah ketika indeks lemak hati lebih dari 30%.

Perlemakan hati sering kali berkembang secara diam-diam, tanpa gejala yang jelas, dan mudah tertukar dengan berbagai penyakit lainnya. Jika tidak terdeteksi dan diobati dengan segera, penyakit ini dapat menyebabkan disfungsi hati, penyakit perlemakan hati, sirosis, dan kanker hati.

Dr. Khanh mengatakan bahwa banyak orang Vietnam menderita penyakit hati berlemak. Sekitar 20-35% penyakit hati berlemak berkembang menjadi penyakit hati kronis dan sirosis. Saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati penyakit hati berlemak. Metode pengobatan hanya mengurangi gejala dan mencegah perkembangan penyakit.

Setiap orang perlu menghitung jumlah gula yang mereka konsumsi setiap hari. Mereka harus memiliki pola makan yang wajar seperti meningkatkan asupan serat dan protein yang baik; membatasi lemak, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan yang ideal. Prioritaskan makan buah segar daripada kue, es krim, dan teh; kurangi konsumsi minuman ringan dan minuman manis.

Kurangi makanan yang mengandung gula rafinasi seperti roti, sereal instan, saus... Batasi alkohol, jangan merokok; hindari begadang; dapatkan vaksinasi hepatitis A dan B; obati penyakit hati untuk mencegah risiko perlemakan hati.

Trinh Mai

Pembaca dapat mengajukan pertanyaan seputar penyakit pencernaan di sini agar dokter dapat menjawabnya.

Tautan sumber: https://vnexpress.net/an-nhieu-do-ngot-khien-gan-nhiem-mo-4639542.html