Ketahanan pangan berkelanjutan untuk semua

Menjamin ketahanan pangan merupakan salah satu komponen ketahanan manusia, sebuah prasyarat untuk menjamin hak asasi manusia. Menurut Program Pangan Dunia (WFP), 309 juta orang di 72 negara terdampak kelaparan.

Vietnam selalu menganggap memastikan ketahanan pangan nasional sebagai tugas yang sangat penting dalam proses pembangunan berkelanjutan negara tersebut.

Pada akhir September 2024, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyerukan aksi global segera untuk mengatasi dampak La Nina yang akan datang. La Nina diperkirakan akan membawa peristiwa cuaca ekstrem dengan konsekuensi serius bagi ketahanan pangan, terutama karena sekitar 282 juta orang sudah menghadapi kerawanan pangan yang parah dan membutuhkan bantuan mendesak. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan iklim mendorong peningkatan frekuensi dan dampak peristiwa cuaca ekstrem, yang secara langsung mengancam ketahanan pangan.

Selain itu, perkembangan konflik di berbagai belahan dunia sangat memengaruhi akses masyarakat terhadap pangan. Misalnya, dalam "perapian Timur Tengah", Bapak Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan pada 11 Oktober bahwa bantuan untuk wilayah Gaza berada pada level terendah dalam beberapa bulan terakhir dan masyarakat tidak menerima paket pangan penting karena terbatasnya akses terhadap pasokan bantuan, sementara jalur bantuan penting ke Gaza utara terputus.

Menghadapi situasi pangan global yang rumit, sebagai negara agraris, Vietnam menganjurkan dengan tegas untuk memastikan ketahanan pangan nasional dalam semua situasi, sambil mempromosikan potensi dan keunggulannya dalam produksi beras, yang berkontribusi terhadap pasar pangan global.

Pada tanggal 12 Oktober, dalam rangka kunjungan dan menghadiri Upacara Pembukaan Akademi Pertanian Nasional Vietnam tahun ajaran 2024-2025, Sekretaris Jenderal sekaligus Presiden To Lam menekankan bahwa Partai dan Negara senantiasa memberikan perhatian khusus dan mementingkan pembangunan pertanian. Selama lebih dari 40 tahun renovasi, pertanian telah mencapai kemajuan pesat, baik dalam skala maupun tingkat produksi, yang menegaskan posisinya yang penting sebagai pilar perekonomian . Pertanian tidak hanya menjamin ketahanan pangan nasional, tetapi juga mengekspor banyak produk pertanian unggulan dunia.

Sekretaris Jenderal dan Presiden mengatakan bahwa Vietnam bertujuan untuk membangun "pertanian ekologis, pedesaan modern, petani beradab", mengembangkan pertanian cerdas yang beradaptasi dengan perubahan iklim, memiliki pertumbuhan hijau, dan nilai tambah tinggi.

Pesan tersebut terkait dengan tema Hari Pangan Sedunia (16 Oktober) tahun 2024 yaitu “Hak atas pangan untuk kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang lebih baik”.

Sebagai anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, Vietnam berupaya keras mengubah kegiatan pertanian untuk memastikan ketahanan pangan, meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim, sekaligus menjaga kestabilan penghidupan dan kemakmuran ekonomi global, serta berkontribusi pada upaya bersama dalam mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030.

Sumber: https://baoquocte.vn/ngay-luong-thuc-the-gioi-1610-an-ninh-luong-thuc-ben-vung-cho-moi-nguoi-dan-290389.html