Agama yang benar adalah sumber perkembangan
Hari Raya Waisak Perserikatan Bangsa-Bangsa 2025 bukan hanya kesempatan untuk menghormati Sang Buddha tetapi juga ruang untuk dialog global tentang perdamaian , kasih sayang, dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam aliran itu, pesan ucapan selamat Waisak dari Menteri Etnis Minoritas dan Agama Dao Ngoc Dung dengan tegas menegaskan keberanian, visi, dan kebijakan manusiawi Vietnam di bidang agama dan etnis.
Pesan Menteri kepada masyarakat Buddha di dalam dan luar negeri pada kesempatan Hari Raya Waisak 2025 diawali dengan penegasan yang bermakna: Agama bukan hanya kehidupan spiritual, melainkan juga sumber daya sosial yang sangat penting dalam rangka membangun, melindungi, dan mengembangkan negara.
“Ajaran Buddha tentang kasih sayang, kebijaksanaan, dan kedamaian merupakan prinsip-prinsip panduan bagi setiap individu dan bangsa dalam perjalanan untuk menciptakan dunia yang harmonis dan berkembang secara berkelanjutan,” tegas Menteri tersebut.

Hingga saat ini, Vietnam telah menyelenggarakan Waisak empat kali, meninggalkan kesan yang baik di hati teman-teman internasionalnya. Foto: Nguyen Hue
Ini bukan sekadar ucapan selamat, tetapi juga pesan politik yang mendalam: Vietnam menghormati dan mempromosikan peran agama-agama sejati dalam blok persatuan nasional yang besar, konsisten dengan kebijakan Partai dan Negara tentang kebebasan berkeyakinan dan beragama yang dikaitkan dengan kepentingan nasional dan etnis.
Kebijakan keagamaan yang inovatif: Mendampingi dan mempromosikan
Hingga kini, Vietnam telah menyelenggarakan Waisak sebanyak 4 kali (2008, 2014, 2019 dan 2025), meninggalkan kesan baik di hati teman-teman internasional.
Partisipasi berkelanjutan dalam acara-acara besar seperti Waisak menunjukkan bahwa Vietnam tidak hanya menghormati nilai-nilai agama, tetapi juga secara aktif menggunakan nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari kekuatan lunak dalam kebijakan luar negeri budaya dan diplomasi antarmasyarakat.
Pesan Menteri Dao Ngoc Dung tidak hanya menegaskan posisi agama Buddha di hati bangsa, tetapi juga menegaskan bahwa Vietnam adalah titik terang dalam kebebasan berkeyakinan dan beragama di kawasan dan dunia.
Dari menjamin hak warga negara untuk menjalankan agama hingga mendampingi organisasi keagamaan dalam kegiatan amal dan kemanusiaan, Vietnam menunjukkan model "keharmonisan antara agama dan kehidupan", yang stabil tetapi terbuka, manusiawi dan berkembang.
Poin khusus dalam Pesan tersebut adalah semangat inovasi dalam pemikiran tentang pengelolaan agama. Tidak hanya berhenti pada pengelolaan administratif, Negara Vietnam menganjurkan untuk mendampingi, menciptakan kondisi, dan mempromosikan peran positif agama, termasuk agama Buddha, untuk berkontribusi pada stabilitas sosial, menjaga moralitas, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
Menekankan agama Buddha sebagai kekuatan yang menyertai bangsa, terutama di bidang-bidang seperti pendidikan moral, perlindungan lingkungan, kesehatan masyarakat, jaminan sosial, dll., menunjukkan visi yang progresif dan inklusif.
Ini juga merupakan cara Vietnam menegaskan kepada dunia bahwa: Kebijakan keagamaan tidak hanya menjamin hak asasi tetapi juga mempromosikan nilai dan kapasitas kontribusi agama dalam membangun masyarakat yang baik.
Cahaya Waisak - Pesan Global dari Vietnam
Mulai Hari Raya Waisak Perserikatan Bangsa-Bangsa 2025, cahaya kasih sayang dan kebijaksanaan agama Buddha akan kembali menyebar dari Vietnam ke dunia.
Dalam konteks dunia yang menghadapi banyak tantangan - seperti perang, perpecahan agama, krisis moral - semangat toleransi, kerukunan, dan kebaikan telah menjadi nilai universal yang ingin dilestarikan, dipromosikan, dan disebarkan oleh Vietnam.
Oleh karena itu, pesan Menteri Dao Ngoc Dung tidak hanya bersifat seremonial, tetapi pada hakikatnya merupakan pernyataan kebijakan - sebuah deklarasi tentang posisi, peran, dan visi Vietnam dalam menciptakan masa depan yang damai dan berkelanjutan berdasarkan fondasi budaya dan nilai-nilai agama.
Vietnam tidak hanya berkembang secara ekonomi dan sosial, tetapi juga mengambil inisiatif dalam mempraktikkan kebijakan yang manusiawi dan etis, sejalan dengan tren pembangunan progresif zaman.
Festival Waisak 2025 merupakan kesempatan bagi dunia untuk melihat dengan jelas: Vietnam bukan hanya negara yang menghormati agama, tetapi juga model harmoni antara spiritualitas dan modernitas, antara tradisi dan inovasi, antara identitas dan integrasi.
Vietnamnet.vn
Sumber: https://vietnamnet.vn/anh-sang-vesak-va-tam-nhin-viet-nam-2398893.html






Komentar (0)