Undang-Undang Pasar Digital Eropa (DMA), yang telah resmi berlaku, telah menimbulkan masalah bagi banyak perusahaan teknologi, termasuk Apple. Tujuan undang-undang ini adalah untuk menciptakan persaingan yang adil dan mengurangi kekuatan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi yang menyediakan akses ke internet.
DMA akan memaksa Apple untuk mengizinkan pengguna mengunduh aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga, bukan hanya dari App Store seperti biasanya (sideloading). Selain itu, aplikasi pihak ketiga juga akan diizinkan untuk menggunakan platform pembayaran pihak ketiga untuk pembelian dalam aplikasi.
Menurut Bloomberg , produsen iPhone telah mempersiapkan hal ini sejak tahun 2023 dan berharap dapat menerapkannya dalam beberapa minggu mendatang. Batas waktu bagi perusahaan untuk mematuhi peraturan tersebut adalah 7 Maret. Tahun lalu, Wakil Presiden Perangkat Lunak Craig Federighi mengakui bahwa Apple harus mematuhi peraturan Uni Eropa.
Namun, perubahan ini tidak berlaku untuk semua pengguna iPhone dan iPad karena hanya terjadi di Eropa.
Ini berarti Apple akan membagi App Store menjadi dua versi, satu untuk negara anggota Uni Eropa dan satu untuk seluruh dunia. Hal ini tampaknya bertujuan untuk mempermudah Apple mematuhi peraturan Uni Eropa tanpa memengaruhi pasar lain.
Pada tahun 2023, blog 9to5mac melaporkan bahwa iOS 16.2 memperkenalkan sistem internal baru yang memungkinkan Apple untuk membatasi fitur sistem berdasarkan lokasi pengguna. Sistem ini dapat digunakan untuk memastikan bahwa hanya pengguna di Uni Eropa yang dapat mengunduh aplikasi dari toko aplikasi pihak ketiga ke perangkat mereka. Jika diperlukan, Apple dapat "mengaktifkan sakelar ini" untuk memungkinkan penginstalan aplikasi dari sumber eksternal (sideloading) di banyak negara lain.
Menurut Nikkie , Jepang juga sedang mempersiapkan peraturan antimonopoli untuk memaksa Apple mengizinkan sideloading di iOS. RUU tersebut diperkirakan akan diajukan ke Parlemen tahun ini dan berfokus pada empat bidang: pasar aplikasi dan pembayaran, pencarian, peramban, dan sistem operasi. Jika disetujui, Komisi Perdagangan Adil Jepang akan dapat mengenakan denda kepada perusahaan yang melanggar hukum baru tersebut.
Pada tahun 2020, pemerintah Jepang mulai menyelidiki Google, Apple, Amazon, dan Facebook atas kekhawatiran antimonopoli. Pada tahun yang sama, banyak pengembang Jepang menyatakan ketidakpuasan dengan model bisnis App Store. Pada tahun 2023, regulator Jepang menyelesaikan penelitian mereka dan menyimpulkan bahwa pasar aplikasi seluler didominasi oleh Apple dan Google.
Selain itu, Departemen Kehakiman AS tampaknya juga siap memaksa Apple untuk mengizinkan pemasangan aplikasi secara manual (sideloading) pada iPhone dan iPad.
(Menurut 9to5mac)
Sumber






Komentar (0)