Buku setebal hampir 300 halaman ini berisi lebih dari 40 artikel, memoar - catatan tentang kisah Paman Ho di Bac Kan , dan karya sastra dan seni oleh penulis Bac Kan yang ditulis tentang Paman Ho tercinta.

Sepanjang karier revolusionernya, Presiden Ho Chi Minh selalu mengutamakan kepentingan Tanah Air dan Rakyat di atas segalanya. Beliau sederhana dalam hidup, teladan dalam moralitas, mendalam dalam berpikir, dekat dengan Rakyat, dan terutama memiliki cinta yang mendalam kepada rekan senegara dan kawan-kawan seperjuangannya. Cinta Presiden Ho Chi Minh kepada umat manusia dan Rakyat diungkapkan secara mendalam melalui setiap kata, tindakan, dan bahkan dalam Wasiat Suci beliau.
Merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Bac Kan bahwa selama masa pra-pemberontakan dan tahun-tahun perlawanan terhadap Prancis, Presiden Ho Chi Minh yang terkasih datang untuk tinggal dan melaksanakan kegiatan revolusioner di hampir semua daerah. Desa-desa di Ngan Son, Ba Be, Cho Don, Cho Moi, dan Bach Thong masih mewariskan citra dan kebaikan Paman Ho tercinta kepada generasi berikutnya. Bac Kan, dengan pegunungan dan hutannya yang luas, masyarakat dari semua suku dengan segala kesetiaannya telah melindungi dan menaungi banyak basis revolusioner, menaungi kader-kader, sehingga berkontribusi pada kemenangan gemilang seluruh bangsa.
Buku "Bac Kan mengenang Paman Ho" dibagi menjadi 4 bagian dengan konten khusus: Bagian 1: Perjalanan mengikuti jejak Paman Ho; Bagian 2: Kisah tentang Paman Ho di Bac Kan; Bagian 3: Puisi oleh penulis Bac Kan tentang Paman Ho; Bagian 4: Beberapa lagu, Kemudian puisi dan lukisan oleh penulis Bac Kan tentang Paman Ho tercinta.
Di setiap halaman buku ini, pembaca akan menemukan kisah nyata, tonggak sejarah yang membanggakan bagi masyarakat dari berbagai kelompok etnis di Provinsi Bac Kan. Keistimewaan buku ini adalah untuk pertama kalinya, buku ini berhasil mengumpulkan koleksi karya sastra dan seni yang relatif lengkap dari para seniman Bac Kan tentang Paman Ho. Tak hanya menjadi dokumen berharga, buku ini juga menyuarakan perasaan dan rasa syukur yang mendalam dari masyarakat di bekas zona perang. Pembaca akan tersentuh oleh cinta dan rasa hormat yang ditunjukkan oleh etnis minoritas kepada Paman Ho dalam cerpen "Foto yang Tergantung di Rumah" karya penulis Nong Minh Chau. Selain itu, terdapat simpati yang mendalam terhadap puisi-puisi dari 14 penulis, termasuk syair-syair yang mengesankan seperti:
“Ada seorang lelaki tua berjalan tanpa alas kaki,
Mengenakan pakaian Nung,
Memegang tongkat rotan di tangan,
Mulut memegang rokok tanpa asap,
Jenggot panjang, baik putih maupun hitam,
Lincah seperti pemuda...
Orang tua itu tersenyum dan melambaikan tangan kepada orang yang menunggu untuk menyambutnya.
…
Dia mengatakan, orang-orang mendengar setiap kata dengan jelas –
"Ingin revolusi berhasil dengan cepat!
Kita harus bersatu seperti seikat sumpit...!”
(Tentara orang tua - Nong Quoc Chan)
Dengan aransemen yang koheren, konten yang kaya dan emosional, "Bac Kan Mengenang Paman Ho" tidak hanya menunjukkan antusiasme penulisnya, tetapi juga merupakan karya koleksi yang serius, kaya akan nilai dokumenter dan budaya. Menceritakan proses penyusunannya, penulis Ma Phuong Tan berkata: "Lebih dari setengah abad telah berlalu, tanah air telah berubah, tetapi hati dan perasaan rakyat Bac Kan terhadap Paman Ho masih utuh. Perasaan dan kenangan Presiden Ho Chi Minh terhadap tanah ini selalu membara, mendorong kita untuk terus meneliti, mengumpulkan, dan menyusun buku "Bac Kan Mengenang Paman Ho" sebagai ungkapan terima kasih dari para wartawan dan seniman Bac Kan atas kontribusinya yang luar biasa bagi revolusi Vietnam dan bagi rakyat Bac Kan."
"Bac Kan Mengenang Paman Ho" bukan hanya sebuah buku yang merekam perjalanan sejarah, tetapi juga simfoni hati rakyat, tempat bertemunya kenangan, emosi, kebanggaan, dan rasa syukur dari berbagai generasi masyarakat Bac Kan. Buku ini dirilis bertepatan dengan peringatan 100 tahun Hari Pers Revolusi Vietnam (21 Juni 1925 - 21 Juni 2025) dan peringatan 135 tahun ulang tahun Presiden Ho Chi Minh (19 Mei 1890 - 19 Mei 2025), menjadikannya semakin bermakna, sebagai hadiah spiritual yang sakral bagi para pembaca.
Sumber: https://baobackan.vn/bac-kan-nho-bac-ho-post71438.html






Komentar (0)