Bagi Huynh Ngoc Huy Tung, tempat di tepi sungai itu selamanya bergema seperti lagu cinta, ketika “Aliran kehidupan berlalu / Tetapi lagu itu masih… untuk satu sama lain”. Bagi Tran Thang, itu adalah saat bunga-bunga kuning seperti warna mata musim gugur mengucapkan selamat tinggal dengan penyesalan “memiliki rambut beruban dan memahami hidup dan mati / saling memandang, kenangan emas itu terasa lebih menyakitkan”.
Surat kabar SGGP memperkenalkan Song of the River karya Huynh Ngoc Huy Tung dan Yellow Flowers karya Tran Thang.
Lagu Cinta di Tepi Sungai
Bawa aku kembali ke sungai
Di mana ombak menyanyikan kenangan lama
Langit tampak jarang ditumbuhi awan.
Jembatan itu masih terisak-isak di tengah terik matahari dan hujan.
Kapal feri menunggu hingga tahun berlalu
Suaramu dengan lembut memanggil cinta dari tanah air yang jauh.
Kehidupan berlalu begitu saja
Namun lagu itu tetap… untuk satu sama lain.
Dayung-dayung itu meninabobokan bulan dan bintang-bintang.
Mimpi tentang kemeja sutra tenggelam dalam keluasan
Jembatan gantung seperti syal kuning
Menghubungkan kedua ujung ingatan, gema jalanan.
Orang yang melewatkan janji temu di jalan
Angin berdesir di lereng, membekas di hatiku.
Apakah kau mendengar suara matahari terbenam?
Lonceng-lonceng kuil bergema di tengah lautan manusia yang luas.
Kau telah membimbingku melewati hidup ini
Seperti perahu tua yang bolak-balik ribuan kali
Jembatan di sana berwarna putih, penuh dengan nostalgia.
Ke mana perginya mata biru yang perlahan menghilang di dalam kabut...?
HUYNH NGOC HUY TUNG
Bunga kuning
Bunga kuning rapuh yang ditekan di mata musim gugur
Selamanya saling mencintai tetapi tidak pernah menjadi suami istri
Pengabdian sekali seumur hidup, hutang seumur hidup
Apakah surga itu adalah pengampunan?
Kerikil dan bebatuan bergesekan satu sama lain sehingga meninggalkan jejak.
Kami bertabrakan dan menghancurkan bulan purnama.
memiliki rambut putih dan memahami hidup dan mati
Saling memandang, kenangan terasa lebih menyakitkan.
Menunggu bunga-bunga mekar di hari yang puitis.
tunggu usia tua untuk menghargai kecantikan
sampai tidak ada lagi yang bisa ditunggu
Tubuh fana itu dilepaskan ke dalam cahaya bulan.
Aroma giok perawan masih utuh.
gembira dengan warna kuning abadi
jepit rambut musim gugur lupakan usia
ranah kehidupan yang luas dan fana.
TRAN THANG
Sumber: https://www.sggp.org.vn/ben-song-hoa-vang-post807649.html










Komentar (0)