Ibu N. mengatakan bahwa setiap 3 minggu, ia berkemas dan pergi ke Kota Ho Chi Minh untuk menjalani perawatan kanker payudara. Dua tahun lalu, ia didiagnosis menderita tumor di payudaranya dan menjalani operasi. Namun, ia mengira sudah sembuh dan tidak dapat bepergian jauh, sehingga ia tidak pergi ke Kota Ho Chi Minh untuk pemeriksaan spesialis rutin. Pada Mei 2023, ketika ia mulai batuk parah, ia pergi ke Rumah Sakit Militer 175 untuk pemeriksaan dan ternyata kankernya telah menyebar ke paru-paru. Kini, ia telah menjalani 6 sesi kemoterapi.
"Kali ini saya pergi ke Kota Ho Chi Minh untuk menjalani sesi kemoterapi berikutnya. Saya sangat terkejut ketika rumah sakit menyelenggarakan kegiatan melukis yang begitu bermakna bagi pasien. Saya bekerja sebagai penjahit, jadi saya sudah pernah melukis di baju sebelumnya, tetapi ini pertama kalinya saya melukis, saya merasa sangat senang," ungkap Ibu N.
Pasien kanker menggambar dengan tangan
Di sudut lain, Ibu NTK (62 tahun, asal Quang Ngai ) juga asyik melukis. Saat ini, beliau sedang merawat suaminya yang sedang dirawat karena kanker paru stadium 4 di Institut Onkologi dan Kedokteran Nuklir, Rumah Sakit Militer 175.
"Ia melukis sebuah rumah yang hangat dengan taman, bunga-bunga, dan anggota keluarga yang berkumpul. Melalui lukisan itu, ia mendoakan agar putranya cepat pulih agar dapat kembali berkumpul dengan keluarganya," ungkap Ibu K.
Sementara itu, Ibu NNP (54 tahun, Cai Be, Tien Giang ), seorang pasien kanker payudara, sedang menggambar bunga matahari sambil tersenyum dan berbisik, "Teruslah, teruslah!". Optimisme Ibu P yang ceria tampaknya menular kepada pasien lain yang duduk bersamanya.
Lebih dari 50 pasien dan staf medis membenamkan diri di ruang tersebut dengan musik meditasi dan gambar serta pewarnaan warna-warni. Para pasien seakan melupakan rasa sakit akibat penyakit, menjadi seniman yang penuh gairah, dan melayang dengan gambar-gambar artistik.
Nyonya N. melukis bunga matahari yang cerah.
Kolonel - Dokter Dao Tien Manh, Direktur Institut Onkologi dan Kedokteran Nuklir (Rumah Sakit Militer 175), mengatakan bahwa kesehatan mental semakin menjadi fokus dalam perawatan kesehatan komprehensif bagi masyarakat. Khususnya di lingkungan rumah sakit, terutama bagi pasien yang menjalani perawatan kanker, kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Dalam proses melawan penyakit ini, kami senantiasa memberikan perawatan komprehensif baik fisik maupun mental pasien, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan semangat pasien, termasuk lokakarya melukis yang menenangkan.
Dalam rangka memperingati Hari Internasional Perawatan Paliatif dan Akhir Hayat bagi Pasien Kanker (14 Oktober) dan Hari Perempuan Vietnam (20 Oktober), Institut Onkologi dan Kedokteran Nuklir, Rumah Sakit Militer 175 menyelenggarakan sesi melukis santai bertema "Mewarnai Iman" bagi pasien kanker dan tenaga medis.
"Saya berharap dengan tema 'Mewarnai Iman', warna-warna ini dapat membantu menghidupkan kembali aspirasi dan memberikan kekuatan kepada pasien dalam perjalanan mereka melawan kanker," ungkap Dr. Manh.
Setelah lebih dari 1 jam pengerjaan, lukisan-lukisan itu pun selesai. Semua pasien dan staf medis tampak senang dan antusias dengan hasil karya mereka.
Guru Nguyen Hong Son memberikan kata-kata "Van su binh" kepada keluarga pasien kanker
Selain itu, acara ini juga memberikan santunan 100 bingkisan kepada pasien kurang mampu, 50 bingkisan, 100 karangan bunga wol, dan kaligrafi kepada pasien dan tenaga medis dalam rangka Hari Perempuan Vietnam 20 Oktober.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)