SGGP
Jepang akan berkoordinasi dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mempromosikan transformasi digital untuk kegiatan impor dan ekspor, sehingga memfasilitasi perdagangan bilateral.
Jepang dan ASEAN mendorong transformasi digital di sektor perdagangan. Foto: VIR |
Menurut Nikkei Asia, kedua belah pihak akan menyepakati kesepakatan tentang peta jalan digital sebagai bagian dari rencana aksi pada Pertemuan Menteri Ekonomi Jepang-ASEAN, dalam kerangka Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN, yang dijadwalkan berlangsung di Indonesia pada akhir Agustus 2023.
Peta jalan ini akan diimplementasikan melalui digitalisasi kegiatan promosi perdagangan bilateral serta prosedur kepabeanan di setiap negara, sehingga mendorong transparansi dan efisiensi proses perdagangan antara Jepang dan ASEAN. Selain itu, penerapan teknologi dan digital juga akan membantu menyederhanakan prosedur kepabeanan, mengurangi beban administratif, dan meningkatkan perdagangan secara keseluruhan.
Data ASEAN menunjukkan bahwa perdagangan antara Jepang dan negara-negara ASEAN mencapai 240,2 miliar USD pada tahun 2021, naik 17,2% dibandingkan tahun 2020, tetapi sebagian besar transaksi masih terikat oleh banyak dokumen dan prosedur seperti sertifikat asal, informasi pembayaran...
Mengonversi format dokumen agar sesuai dengan standar masing-masing bisnis dan negara juga mempersulit proses ini. Jika peta jalan di atas disetujui, perusahaan jasa swasta yang berspesialisasi dalam mendukung pertukaran perdagangan di Jepang dan ASEAN akan dengan mudah menghubungkan data, membantu mengatasi kesulitan prosedural dalam aktivitas perdagangan bilateral. Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) berencana untuk menyediakan dana sebesar 1,5 miliar yen (US$10,3 juta) pada tahun fiskal berikutnya untuk mendukung perluasan layanan sektor swasta, memfasilitasi promosi layanan lintas batas secara cepat dan efektif.
Menurut Forum Ekonomi Dunia , ekonomi digital ASEAN diperkirakan akan menambah sekitar US$1 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) kawasan tersebut selama 10 tahun ke depan.
Industri ini akan terus menjadi faktor kunci pendorong integrasi dan transformasi ASEAN menjadi pasar tunggal, dan faktor kunci dalam mempromosikan perdagangan dan investasi antara ASEAN dan mitranya, termasuk Jepang.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)