
Akibatnya, banjir bandang, yang disertai hujan dan pasang tinggi, telah merusak tanggul. Menurut Bapak Mai Hong Su, Kepala Wilayah 17, Kelurahan Binh Thuy, jebolnya tanggul terjadi pada pukul 4 pagi. Bagian tanggul yang jebol memiliki lebar 5 m dan panjang 10 m, menyebabkan air mengalir deras dan membuat warga tidak dapat beraktivitas. Statistik awal menunjukkan bahwa 8 rumah dan 5 hektar kebun buah dan sayur terendam banjir; kerusakan pada tambak budidaya sangat parah.


Retakan tanggul merupakan bagian yang bukan bagian dari sistem tanggul tertutup yang dibangun oleh pemerintah kota, melainkan dibangun oleh warga sendiri. Sebelumnya, tim patroli menemukan retakan tersebut dan mengerahkan warga untuk memperkuat dan menutupinya. Namun, akibat pasang surut air laut, tanggul yang dibangun sendiri tersebut jebol.

Segera setelah tanggul jebol, Komite Rakyat Distrik Binh Thuy berkoordinasi dengan Dinas Irigasi dan kepolisian untuk mengerahkan solusi. Saat ini, kepolisian sedang melakukan survei dan memperkuat sementara dengan pasak Melaleuca, serta segera menaksir kerusakan untuk dilaporkan kepada atasan guna menyusun rencana penanganan jangka panjang. Jebolnya tanggul telah sangat memengaruhi kondisi kehidupan, perjalanan, dan mata pencaharian masyarakat di pulau kecil tersebut, yang secara langsung memengaruhi rumah dan tanaman.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/can-tho-trieu-cuong-gay-vo-de-bao-o-con-son-nong-dan-thiet-hai-nang-vat-nuoi-tai-san-post822037.html






Komentar (0)