Bertekad untuk menemukan jalannya sendiri
Pada usia 12 tahun, demam polio yang parah merenggut kesehatan Ho Em, membuat kaki dan lengannya perlahan-lahan mengecil. Ibu Vo Thi Anh (lahir tahun 1952, ibu Ho Em) mengatakan bahwa ia masih dihantui oleh hari-hari yang menentukan itu: "Tahun itu, demam tinggi yang tidak segera ditangani menyebabkan kaki putra saya menyusut dan melemah. Tidak hanya kakinya, lengannya juga mengecil, dan sejak itu leher putra saya tidak dapat bergerak dengan nyaman seperti orang normal. Hampir setiap hari putra saya mengalami sakit leher, berjalan lambat, dan harus bergantung pada bantuan lengannya. Sejak hari itu, putra saya juga meletakkan buku-bukunya, meskipun sebelumnya ia adalah siswa yang baik. Melihat putra saya, yang dulunya sehat dan aktif, tiba-tiba jatuh sakit parah, meninggalkan begitu banyak impian yang belum tercapai!" Rasa sakit fisik dan harus mengesampingkan impiannya untuk belajar merupakan pukulan berat bagi Ho Em. Namun, pemuda itu tidak membiarkan dirinya jatuh. Berkat dorongan ibunya yang terus-menerus, ia perlahan-lahan mendapatkan kembali semangatnya dan bertekad untuk mencari jalan hidupnya sendiri, tidak membiarkan kecacatannya menghalanginya.
Trieu Hong Ho Saya bangga bisa bekerja untuk menghidupi diri sendiri dan ibu saya yang sudah tua.
Pada tahun 2010, dalam perjalanannya mencari alasan untuk hidup, Ho Em mulai menjelajahi seni membuat kerajinan bambu. Ia berkata: “Semakin sering saya melakukannya, semakin besar gairah saya dan menemukan bahwa saya dapat menemukan kebahagiaan darinya, jadi saya mendedikasikan diri untuk belajar dan meneliti cara membuatnya setiap hari. Melihat betapa indahnya kerajinan bambu saya, teman-teman saya langsung menawarkan untuk membelinya dan memperkenalkannya kepada pelanggan agar saya dapat menjualnya dan mendapatkan penghasilan lebih. Saya sendiri tidak menyangka kerajinan saya akan disukai begitu banyak orang. Sejak saat itu, saya menekuni profesi ini hingga sekarang.”
Kerajinan Bambu - Sumber Kehidupan dan Gairah
Produk Ho Em sangat beragam, mulai dari gerobak sederhana, pot bunga yang rumit, miniatur bangunan besar, hingga hewan-hewan lucu. Ia dapat menciptakan produk apa pun sesuai kebutuhan pelanggan, asalkan ia memiliki cukup waktu untuk riset dan produksi. Nilai produknya pun sangat fleksibel, mulai dari 30.000 VND untuk barang-barang kecil hingga lebih dari 4 juta VND untuk produk besar seperti vila untuk pelanggan asing. Untuk meningkatkan produktivitas dan memenuhi permintaan pasar, Ho Em juga memproduksi mesin pemotong bambu sendiri dan baru-baru ini berinvestasi pada mesin pemotong yang lebih besar dengan harga lebih dari 5 juta VND, menunjukkan keseriusan dan dedikasinya yang tak henti-hentinya terhadap profesinya.
Di balik setiap produk Ho Em yang istimewa terdapat sosok ibunya yang pekerja keras. Rumah kecil ibu dan anak ini selalu dipenuhi dengan olahan bambu. Ho Em berkata, "Ibu sayalah yang mencari dan memilih pohon bambu terbaik untuk ditebang dan dibawa pulang agar saya dapat menekuni profesi pilihan saya. Bambu yang digunakan untuk membuat kerajinan tangan haruslah bambu tua, untuk memastikan kualitas produk. Tak hanya itu, ibu saya juga membantu saya mengupas, merapikan, membelah setiap batang bambu, dan menjemurnya. Melihat ibu saya masih bekerja keras untuk saya selama lebih dari separuh hidupnya, saya hanya tahu untuk selalu mengingatkan diri sendiri agar tidak menyerah, dan berusaha lebih keras dari kemarin untuk membalas budi beliau!". Kasih sayang dan pengorbanan mulia Ibu Anh merupakan sumber motivasi yang luar biasa, yang memberi Ho Em kekuatan untuk mengatasi segala kesulitan dalam hidup dan pekerjaan.
Dalam konteks ekonomi saat ini, pesanan pelanggan Ho Em juga sedikit menurun, tetapi pesanan kecil tersebut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ibu dan anak. Ho Em bercerita tentang penghasilannya, "Sebelumnya, saya berjualan dan mendapatkan penghasilan lebih dari 5 juta VND per bulan, sekarang hanya sekitar 2-3 juta VND/bulan."
Meskipun menerima banyak tawaran pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan produk kerajinan tangan untuk destinasi wisata , Ho Em menolak semuanya. Alasannya bukan hanya karena kesehatannya yang tidak memungkinkan untuk bepergian jauh, tetapi juga karena ia tidak ingin meninggalkan ibunya yang sudah lanjut usia sendirian di rumah. Keputusan ini semakin menunjukkan bakti dan tanggung jawabnya yang mendalam kepada orang tuanya. Yang lebih berharga, ketika banyak kenalan di lingkungannya datang kepada Ho Em untuk meminta belajar kerajinan, ia bersedia menerima dan mengajar secara gratis. Namun, banyak orang menyerah di tengah jalan karena menganggapnya terlalu sulit. Ho Em berbagi: "Untuk membuat kerajinan tangan dari bambu, yang penting adalah memiliki semangat dan kreativitas."
Trieu Hong Ho Em dianugerahi sertifikat penghargaan oleh Asosiasi Vietnam untuk Dukungan Penyandang Disabilitas dan Anak Yatim Piatu atas prestasi luar biasa yang dicapainya dalam mengatasi kesulitan belajar dan bekerja pada periode 2016-2020; dan sertifikat penghargaan dari Komite Rakyat Provinsi An Giang atas prestasinya dalam "Mempelajari dan meneladani ideologi, moralitas, dan gaya hidup Ho Chi Minh " pada periode 2016-2021. |
PHUONG LAN
Sumber: https://baoangiang.com.vn/chang-trai-khuet-tat-vuot-len-so-phan-a423603.html
Komentar (0)