Pertandingan bantuan psikologis
Di SEA Games ke-32, tim sepak bola putri Vietnam berada di bawah tekanan psikologis yang luar biasa setelah memenangkan medali emas SEA Games tiga kali berturut-turut. Para lawan dengan cermat mempelajari gaya bermain dan bertekad untuk mengalahkan juara bertahan. Myanmar menjadi tantangan pertama, karena tim ini telah berlatih dengan tenang di bawah bimbingan pelatih Jepang Uki Tetsuro dan baru saja mengalahkan Filipina di pertandingan pembuka.
Selain itu, cuaca panas di Kamboja juga menjadi tantangan berat bagi para "gadis berlian" Vietnam, karena kebanyakan dari mereka berusia sekitar 30 tahun. Namun, di tengah teriknya suhu hampir 40 derajat Celcius, Huynh Nhu, Tuyet Dung, Thuy Trang, Bich Thuy, Thai Thi Thao, Kim Thanh, Tran Thi Thu, Hoang Thi Loan... bermain dengan apik untuk mengalahkan lawan-lawan mereka.
Tim putri Vietnam raih kemenangan kedua di SEA Games 32
Pertama, gol indah dari Huynh Nhu, yang baru kembali dari Eropa, disusul dua gol dari Thanh Nha dan Thuy Trang untuk memastikan kemenangan 3-1. Kemenangan yang membuka jalan menuju semifinal.
Kecanggihan Jenderal Berusia 72 Tahun
"Kemenangan tim Vietnam bukan karena saya, melainkan berkat usaha keras anak-anak didik saya. Mereka adalah perempuan-perempuan pemberani yang mampu mengatasi kondisi cuaca yang sulit untuk meraih kemenangan. Mereka sungguh pantas dipuji dan saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada mereka," ujar pelatih Mai Duc Chung segera setelah memasuki ruang konferensi pers setelah pertandingan.
Pelatih Mai Duc Chung benar, karena para gadis Vietnam bermain dengan segenap semangat dan kekuatan mereka. Namun, itu belum cukup, karena kemenangan ini merupakan bukti kegigihan seorang guru yang berusia 72 tahun ini.
Terutama taktik yang diterapkan di babak kedua, saat ia mengirim Thanh Nha dan Thuy Trang untuk menekan lini tengah Myanmar. Nha dan Trang diarahkan untuk mengeksploitasi sisi sayap kanan di mana bek Myanmar Phyu Phyu Win menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Pergantian pemain inilah yang sangat menentukan hasil pertandingan. Kecepatan Thanh Nha membuat kiper Myo Mya Mya Nyein kebingungan dan kehilangan bola, dan Nha secepat tupai untuk mencetak gol dan menaikkan skor menjadi 2-1. Thuy Trang juga mencetak gol menjadi 3-1 saat ia bergerak ke sisi sayap kanan dan mencungkil bola ke sudut jauh gawang. Trang berusia 35 tahun tahun ini, usia di mana pemain pria juga merasa sulit untuk bermain dengan baik, tetapi Trang masih gigih berkontribusi pada tim wanita Vietnam. Pelatih Mai Duc Chung sendiri membujuk Trang untuk terus bertahan dengan tim dan menggunakannya dengan tepat untuk memaksimalkan efektivitasnya.
Pelatih kepala Myanmar, Uki Tetsuro, mengungkapkan kekagumannya terhadap tim putri Vietnam: "Kami berusaha bermain sebaik mungkin, menerapkan strategi serangan balik defensif, dan berusaha menguasai bola agar tidak kalah, tetapi tim Vietnam bermain lebih baik. Semua pemain Vietnam bermain baik, bukan hanya individu. Tim Vietnam juga memiliki pelatih veteran yang sangat memahami pemain dan lawan di kawasan Asia Tenggara, sehingga Vietnam selalu menjadi kandidat nomor satu untuk juara."
Pada pertandingan terakhir juga di Grup A tadi malam, tim Filipina mengalahkan Malaysia 1-0.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)