Menurut laporan dari Gartner , belanja global untuk AI generatif akan mencapai $644 miliar pada tahun 2025. AI juga dianggap sebagai tren pengembangan utama dalam industri teknologi di tahun-tahun mendatang.

Bapak James Huang, Ketua TAITRA, berbagi di acara tersebut (Foto: The Anh).
Berbicara di pameran Computex Taipei 2025, Tn. James Huang, Ketua TAITRA, berkomentar bahwa AI mendorong gelombang inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"AI kini telah melewati uji batas antara manusia dan mesin. Ini bukan hanya tonggak teknologi yang tak terlupakan, tetapi juga awal era baru bagi umat manusia. Mesin kini dapat berpikir, bernalar, dan berkreasi," ujar James Huang.
Computex Taipei 2025, bertema "AI Next", akan berfokus pada tiga bidang utama, termasuk AI dan Robotika, Teknologi Generasi Berikutnya, dan Mobilitas Masa Depan.
Dominasi AI
Tahun lalu, pasar PC AI meledak dengan peluncuran serangkaian produk dengan beragam segmen dan fungsi. Selain CPU dan GPU, pengguna juga secara bertahap mulai mengenal konsep NPU dan manfaat yang dibawanya.
AI terus menjadi fokus di Computex Taipei 2025. Pengguna dapat menantikan beragam perangkat baru yang dirancang untuk aplikasi AI generatif dan komputasi tepi.
Laptop dengan daya tahan baterai multi-hari
Daya tahan baterai menjadi salah satu hal yang paling mengesankan pada PC Copilot+, terutama perangkat yang menggunakan prosesor berbasis Arm.

Produsen akan terus memperkenalkan banyak model laptop AI baru (Foto: The Anh).
Di Computex 2025, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Dalam waktu dekat, laptop tidak hanya akan memiliki desain tipis dan ringan, performa bertenaga, tetapi juga memenuhi kebutuhan penggunaan hingga berhari-hari.
Hal ini tentu saja merupakan perubahan yang menarik bagi banyak pengguna. Karena daya tahan baterai merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keputusan untuk membeli laptop baru.
Laptop gaming memiliki kinerja setingkat desktop
Selama bertahun-tahun, komputer desktop telah menjadi pilihan utama bagi para gamer profesional, membutuhkan perangkat dengan kinerja tangguh dan pengoperasian stabil dalam jangka waktu lama.
Namun, kemajuan teknologi terkini dapat mengubah kebiasaan pengguna, terutama bagi mereka yang mencari perangkat yang sangat portabel.
Di Computex 2025, pengguna dapat mengharapkan munculnya banyak model laptop gaming generasi baru dengan kinerja tangguh, tetapi tetap memastikan desain yang lebih tipis dan ringan dengan masa pakai baterai yang lama.
Dengan kartu grafis seri RTX 50 dari Nvidia, laptop gaming generasi baru ini akan dilengkapi fitur-fitur pengoptimalan performa seperti DLSS 4 atau Multi Frame Generation. Hal ini memungkinkan laptop gaming memberikan performa yang lebih baik saat menangani tugas-tugas berat seperti bermain game AAA.
Pertempuran perangkat game genggam
MSI Claw 8 AI+ dan Asus ROG Ally X menjadi perangkat unggulan di acara tahun lalu. Beberapa bocoran mengungkapkan bahwa Asus akan memperkenalkan ROG Ally generasi kedua dengan prosesor AMD Ryzen Z2 Extreme yang lebih bertenaga.
Selain itu, MSI juga diperkirakan akan meluncurkan perangkat gaming genggam baru bernama Claw 7 A2HM. Perangkat ini diperkirakan akan hadir dalam dua versi berbeda, menggunakan prosesor Intel dan AMD.

Konsol permainan genggam menjanjikan akan melihat banyak perubahan di Computex 2025 (Foto: Tom's Guide).
Selain itu, perubahan lain pada komputer gaming genggam mungkin berasal dari sistem operasinya. Windows 11 dianggap kurang cocok dan kurang optimal untuk lini produk ini.
Asus dikabarkan tengah bekerja sama dengan Microsoft untuk menawarkan versi Windows yang disederhanakan yang akan bekerja serupa dengan SteamOS di Steam Deck, memberikan perangkat kinerja dan daya tahan baterai yang lebih baik.
Selain itu, pengguna juga dapat mengharapkan munculnya banyak produk baru dari produsen, teknologi WiFi 7, kartu grafis yang lebih terjangkau, atau perubahan pada perangkat AR dan VR.
Sumber: https://dantri.com.vn/cong-nghe/cho-doi-gi-tai-computex-2025-20250519145403023.htm
Komentar (0)