![]() |
| Saham teknologi dorong Nasdaq dan S&P 500 lebih tinggi |
S&P 500 ditutup menguat sekitar 0,2%, mendekati rekor tertinggi yang dicapainya minggu lalu, meskipun sebagian besar komponennya masih melemah. Nasdaq naik sekitar 0,5%, dipimpin oleh saham teknologi. Di sisi lain, Dow Jones turun sekitar 226 poin (0,5%) akibat dampak dari sektor perawatan kesehatan dan saham-saham besar non-teknologi.
AI memimpin pasar
Salah satu sorotan utama sesi ini adalah kesepakatan terkait teknologi dan AI. Amazon mengumumkan kesepakatan senilai $38 miliar dengan OpenAI, yang akan menggunakan layanan komputasi awan Amazon (AWS) untuk menjalankan dan memperluas beban kerja AI-nya. Saham Amazon naik sekitar 4% selama sesi tersebut, memberikan dorongan kuat bagi S&P 500 secara keseluruhan.
Di sisi teknologi murni, Nvidia Corporation (NVDA) juga naik sekitar 2,2% selama sesi tersebut, sehingga keuntungan tahun ini mencapai lebih dari 54%, terus menjadi kekuatan "penarik" utama yang membantu indeks teknologi dan S&P 500 mempertahankan hijau.
Namun, tidak semua pasar sepakat: sektor perawatan kesehatan mencatat penurunan tajam, dengan dua “pemain besar”: UnitedHealth Group (turun 2,3%) dan Merck & Co. (turun 4,1%) yang menyeret Dow Jones ke wilayah negatif.
Selain itu, transaksi M&A juga menjadi sorotan, dengan saham Kimberly-Clark Corporation anjlok 14,6% setelah mengumumkan niat mereka untuk mengakuisisi Kenvue ($48,7 miliar). Di sisi lain, Kenvue naik 12,3%. Hal ini menunjukkan reaksi pasar yang kuat terhadap berita besar, tetapi juga memperingatkan adanya perbedaan tajam antara saham-saham unggulan dan saham-saham lainnya.
Meskipun indeks-indeks utama mengakhiri sesi di zona hijau, kondisi makro ekonomi masih dipertanyakan. Data ekonomi resmi di AS masih terbatas karena penutupan sebagian besar pemerintahan, membuat langkah The Fed ke depan menjadi "tidak jelas".
Para pejabat The Fed telah mengirimkan sinyal yang beragam: di satu sisi, Gubernur Stephen Miran tetap "terbuka" terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut; di sisi lain, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan ia tidak mendukung penurunan suku bunga lebih lanjut selama inflasi tetap di atas target 2%. Data ketenagakerjaan ADP dan indeks manajer pembelian (PMI) yang baru dirilis menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS masih bergulat dengan ketidakpastian akibat tarif dan gangguan rantai pasokan.
Kurangnya "paku" ekonomi yang signifikan dan pernyataan yang tidak konsisten dari The Fed membuat investor bertanya-tanya: akankah The Fed memangkas suku bunga akhir tahun ini atau akankah menunggu bukti lebih lanjut mengenai meredanya inflasi dan melemahnya lapangan kerja? Jawabannya masih sangat samar.
Kinerja perdagangan & gambaran pasar
Volume perdagangan di bursa saham AS sekitar 19,62 miliar lembar saham, lebih rendah dari rata-rata 20 hari (21,11 miliar lembar), menunjukkan bahwa partisipasi tidak terlalu tinggi. Di NYSE, jumlah saham yang turun melebihi jumlah saham yang naik dengan rasio 1,34:1; di Nasdaq, rasionya adalah 1,6:1.
Sementara itu, S&P 500 mencatat 16 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 32 titik terendah baru; Nasdaq mencatat 74 titik tertinggi baru dan 181 titik terendah baru, yang menunjukkan bahwa, meskipun saham-saham unggulan kuat, tren pasar yang lebih luas belum selaras.
Secara khusus, musim laporan keuangan kuartal ketiga sedang berlangsung: sekitar 83% perusahaan S&P 500 telah melampaui perkiraan, dengan lebih dari dua pertiga perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan di seluruh indeks sebesar 11% tahun-ke-tahun.
Dari perspektif para reporter keuangan, sesi perdagangan pada 3 November dianggap "berakhir moderat": indeks-indeks utama tidak melonjak tajam, tetapi juga tidak merosot terlalu dalam, terutama berkat dukungan dari kelompok-kelompok teknologi dan AI. Namun, pasar memasuki fase saham yang lebih selektif dari sebelumnya, investor tidak dapat "menerima" kelompok saham unggulan dan mengabaikan risiko fundamental.
Penting: - Pertama, kelompok saham teknologi/AI memainkan peran kunci dalam tren pasar, tetapi lebar pasar masih sempit – jika indeks meningkat terutama karena beberapa saham besar, risikonya akan lebih besar ketika tren berbalik. Kedua, latar belakang makro ekonomi yang belum cukup cerah: data ekonomi yang belum kuat, kebijakan moneter The Fed yang belum jelas – membuat waktu untuk menentukan “apakah suku bunga akan diturunkan” atau “apakah suku bunga akan tetap tidak berubah” dipertanyakan. - Ketiga, meskipun pertumbuhan laba dianggap baik tetapi valuasi saham, terutama dalam kelompok AI/teknologi, menjadi sangat mahal – ada banyak pendapat yang memperingatkan tentang gelembung pertumbuhan ala dot-com. - Terakhir, kesepakatan perusahaan besar seperti Amazon-OpenAI atau Kimberly-Clark/Kenvue dapat memberikan dorongan jangka pendek tetapi juga menciptakan lebih banyak fragmentasi dan risiko pasar – investor perlu mempertimbangkan hasil bisnis aktual dan keberlanjutan kisah pertumbuhan. |
Sesi perdagangan 3 November merupakan contoh nyata dari situasi "yang didorong oleh teknologi" sementara fondasinya masih lemah. S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat berkat kekuatan kesepakatan Amazon-OpenAI dan grup AI, tetapi arah The Fed ke depan semakin suram, kebijakan moneter tidak jelas, data ekonomi lemah, dan valuasi pasar sudah tinggi. Hal ini menempatkan investor pada posisi yang lebih selektif, tidak boleh terlena oleh narasi "AI adalah segalanya", tetapi perlu mengevaluasi secara cermat rantai pertumbuhan, valuasi, dan risiko fondasinya.
Sumber: https://thoibaonganhang.vn/chung-khoan-my-chia-dong-172995.html







Komentar (0)