Girona mengalami krisis setelah kalah 0-2 dari Sevilla. |
Kekalahan ini mendorong tim Catalan semakin terpuruk dalam krisis, menyebabkan mereka berada di posisi terbawah klasemen dengan rekor semua kekalahan setelah 3 putaran pertama musim ini, yang menyoroti masalah internal di bawah pelatih Míchel.
Pertandingan tersebut diwarnai performa buruk dari lini pertahanan Girona, yang membuat Sevilla—tim lain yang sedang krisis—bisa memanfaatkan serangan balik tajam mereka dan mencetak gol. Dua gol dari Isaac Romero (menit ke-30) dan Alfonso González (menit ke-55) menggagalkan peluang tim tuan rumah untuk mencetak gol, membawa kemenangan bagi Sevilla.
Girona menderita kekalahan ketiga berturut-turut setelah tiga putaran pertama, termasuk kekalahan telak 0-5 dari Villarreal dan kekalahan 1-3 dari Vallecano. AS menilai semangat Girona telah mencapai titik terendah. Kesalahan pertahanan yang tak termaafkan dan serangan yang buruk membuat tim Catalan itu membayar harga yang mahal.
Pelatih Míchel berada di bawah tekanan berat karena ruang ganti Girona telah kacau balau. Banyak pemain mulai kehilangan kepercayaan terhadap staf pelatih. Setelah nyaris lolos dari La Liga musim 2024/25 dengan finis di peringkat ke-16, hanya satu poin di atas zona degradasi, para penggemar Girona yakin klub akan mengawali musim dengan lebih baik.
Namun, Girona terus menurun. Perlu diingat bahwa Girona merupakan kejutan besar di La Liga ketika mereka finis di posisi ke-3 pada musim 2023/24 dan juga berpartisipasi di Liga Champions musim lalu. Namun, tim Catalan ini terus mengalami penurunan.
Sumber: https://znews.vn/chuyen-gi-dang-xay-ra-voi-girona-post1581443.html
Komentar (0)