Baru-baru ini, Presiden FIFA Gianni Infantino menyetujui keputusan pembentukan Piala ASEAN FIFA. Ini adalah turnamen yang sepenuhnya baru bagi 11 tim di kawasan Asia Tenggara dan akan dimainkan sesuai dengan jadwal FIFA.

Pakar Raja Isa yakin tim Vietnam akan kehilangan posisi dominannya jika Piala ASEAN FIFA digelar (Foto: Minh Quan).
Artinya, tim-tim dengan banyak pemain yang bermain di luar negeri seperti Malaysia, Indonesia, atau Thailand akan dapat memanggil skuad terkuat mereka. Piala AFF tidak diadakan pada Hari FIFA (pertemuan tim nasional sesuai jadwal FIFA), sehingga tim-tim ini seringkali tidak dapat memanggil skuad terkuat mereka.
Bahkan di Piala AFF 2024, Indonesia mengirimkan tim U-22 untuk berpartisipasi dan mereka harus terhenti sejak babak penyisihan grup. Pakar sepak bola Malaysia, Raja Isa Raja Akram Syah, sangat mengapresiasi keputusan FIFA. Ia mengatakan bahwa turnamen baru ini akan membantu sepak bola Asia Tenggara untuk berkembang. Di saat yang sama, tim Vietnam dan Thailand akan kehilangan dominasi yang mereka tunjukkan di turnamen Piala AFF sebelumnya.
"Saya yakin Piala ASEAN FIFA akan memberikan banyak dampak positif. Ketika diselenggarakan dalam kerangka resmi FIFA, turnamen ini tentu akan lebih kompetitif dan tidak lagi didominasi oleh tim-tim seperti Thailand atau Vietnam," ujarnya.
Bapak Raja Isa juga berkomentar bahwa sponsor langsung FIFA akan mencegah tim-tim menganggap ini sebagai arena bermain prosedural seperti sebelumnya: "Sebelumnya, di Piala AFF, beberapa tim hanya melepas skuad muda karena mereka menganggapnya sebagai kesempatan uji coba untuk turnamen yang lebih besar seperti SEA Games atau Piala Asia U-23. Namun dengan Piala ASEAN FIFA, hal itu akan berubah total."

Malaysia memiliki banyak pemain yang bermain di luar negeri tetapi tidak dapat dipanggil untuk berpartisipasi dalam Piala AFF (Foto: FAM).
Sebagai turnamen yang diselenggarakan di bawah sistem resmi FIFA, hasil pertandingan Piala ASEAN FIFA akan diperhitungkan dalam peringkat FIFA, sehingga meningkatkan motivasi tim untuk berkompetisi. "Ketika skor FIFA terpengaruh, setiap tim akan berusaha memenangkan kejuaraan atau setidaknya meningkatkan peringkat mereka. Dan ketika prestise turnamen meningkat, sponsor juga akan berinvestasi lebih banyak," ujar Bapak Raja Isa.
Perbedaan terbesar antara Piala ASEAN FIFA dan Piala AFF terletak pada status resmi dan skala globalnya. Piala AFF hanya diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF), seringkali diselenggarakan di luar kalender FIFA, dan minim bintang besar, sementara Piala ASEAN FIFA diakui, disponsori, dan diawasi langsung oleh FIFA.
Surat kabar Bola (Indonesia) berkomentar: "Acara ini bukan hanya sebuah langkah maju bagi sepak bola Asia Tenggara, tetapi juga menunjukkan komitmen FIFA untuk meningkatkan taraf perkembangan sepak bola, memberikan kesempatan bagi kawasan ini untuk menegaskan posisinya di peta sepak bola dunia ."
Source: https://dantri.com.vn/the-thao/chuyen-gia-malaysia-tuyen-viet-nam-se-mat-su-thong-tri-o-dong-nam-a-20251031195201530.htm






Komentar (0)