Menurut Laporan Indeks Inovasi Global 2023 (GII) pada tahun 2023, Vietnam menduduki peringkat 46/132 negara dan ekonomi , naik 2 peringkat dibandingkan dengan tahun 2022; pada saat yang sama, Vietnam dinilai sebagai salah satu dari 7 negara berpenghasilan menengah yang telah mencapai kemajuan paling pesat dalam inovasi selama dekade terakhir.
Indikator-indikator ini memperlihatkan bahwa Vietnam sedang beralih ke pembangunan berbasis inovasi, seraya berupaya meraih posisi lebih tinggi dalam tangga inovasi ASEAN.
Menurut sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan oleh Universitas Ekonomi Nasional ( Hanoi ), hambatan utama dalam mencapai tujuan ini adalah investasi Vietnam dalam penelitian dan pengembangan (litbang) yang masih cukup terbatas. Selama periode 1993-2021, tahun tertinggi di mana Vietnam hanya menghabiskan sekitar 1,6 miliar dolar AS untuk litbang (2012 dan 2021), setara dengan 0,4% PDB. Tingkat pengeluaran ini cenderung tidak meningkat secara signifikan, tidak sepadan dengan meningkatnya posisi dan peran inovasi. Sementara itu, di Singapura, rasio pengeluaran untuk inovasi terhadap PDB rata-rata sekitar 2,2% selama periode 2000-2020; atau sekitar 8-9 miliar dolar AS/tahun, sekitar 6 kali lipat dari Vietnam.
Bidang inovasi sering berubah karena dampak pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi Vietnam belum membangun strategi yang sesuai untuk mengalihkan pengeluaran investasi guna meningkatkan produktivitas dan mengubah model pertumbuhan.
Selain itu, jika membandingkan hasil yang dicapai dalam pemeringkatan indeks inovasi dengan laju pertumbuhan belanja litbang, terlihat bahwa sektor ekonomi swasta dan sektor ekonomi dengan investasi asing telah mengeluarkan dana yang signifikan untuk kegiatan ini, sementara belanja anggaran hampir tetap sama, bahkan menurun pada periode 2015-2020. Dengan peran "leverage", modal awal, jika belanja anggaran meningkat dan digunakan pada waktu dan tempat yang tepat, inovasi niscaya akan mencapai hasil yang lebih mengesankan. Hal ini merupakan fondasi penting bagi pembentukan pusat-pusat penelitian besar berkualitas internasional, yang mampu menarik para ilmuwan terkemuka.
Tugas lain yang sama pentingnya adalah mengembangkan pasar sains dan teknologi secara kuat, mengatur lantai perdagangan secara efektif, dan membentuk mekanisme untuk mengomersialkan produk sains dan teknologi berdasarkan prinsip memastikan manfaat maksimal bagi pihak-pihak yang terlibat sehingga hubungan ini beroperasi sesuai dengan prinsip pasar, menciptakan manfaat besar bagi perekonomian.
Untuk mengubah potensi menjadi keunggulan nyata, kita masih perlu "memiliki tepung untuk membuat pasta". Dalam konteks sumber daya yang tidak terlalu melimpah, menentukan lokasi industri kunci yang tepat untuk difokuskan pada investasi dengan peta jalan jangka panjang yang diperhitungkan secara ilmiah sangatlah penting.
Tn. Phuong
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)