Menurut seorang reporter VNA di Jerman, dalam peringkat inovasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru diumumkan pada 16 September, Jerman turun ke posisi ke-11 dan sekarang berada di belakang China.
Organisasi Hak Kekayaan Intelektual Perserikatan Bangsa-Bangsa (WIPO) telah memperingatkan bahwa inovasi global dalam penelitian dan kreasi sedang menurun. Jerman telah keluar dari 10 besar peringkat inovasi global PBB dan kini berada di peringkat ke-11, di belakang Tiongkok.
Swiss terus memimpin dalam laporan Indeks Inovasi Global (GII) yang baru-baru ini dirilis, sebagaimana yang telah dilakukannya sejak 2011, diikuti oleh Swedia dan AS, sementara China memasuki 10 besar ekonomi paling inovatif untuk pertama kalinya.
Di saat yang sama, prospek kapasitas inovasi global menjadi suram akibat menurunnya investasi. "Mesin inovasi global tidak beroperasi dengan kapasitas penuh," ujar Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang.
Para penulis laporan memperingatkan adanya perlambatan dalam belanja inovasi. Laju pertumbuhan belanja penelitian dan pengembangan (R&D) telah melambat menjadi 2,9% pada tahun 2024, turun dari 4,4% pada tahun 2023. Untuk tahun 2025, WIPO memperkirakan kenaikan hanya sebesar 2,3%.
Pengeluaran riil perusahaan untuk penelitian dan pengembangan hanya tumbuh 1% akibat inflasi yang tinggi – jauh di bawah rata-rata 4,6% pada dekade sebelumnya. Investasi modal ventura juga menunjukkan pertumbuhan yang tidak merata dan semakin terkonsentrasi di AS dalam bidang kecerdasan buatan.
Setelah Swiss, Swedia, dan AS, Korea Selatan dan Singapura berada di puncak peringkat, diikuti oleh Inggris, Finlandia, Belanda, Denmark, dan Tiongkok. Jerman turun dari peringkat ke-9 ke peringkat ke-11.
Laporan ini juga menyoroti sekelompok negara ekonomi berkembang berpenghasilan menengah yang peringkatnya terus menanjak. Selain Tiongkok, kelompok ini juga mencakup India (peringkat ke-38) dan Turki (peringkat ke-43).
Indeks ini, yang diterbitkan setiap tahun sejak 2007, dianggap sebagai tolok ukur penting kekuatan inovasi suatu negara. Dalam edisi ke-18, hampir 140 negara dievaluasi berdasarkan sekitar 80 indikator, termasuk belanja penelitian dan pengembangan, kesepakatan modal ventura, ekspor teknologi tinggi, dan jumlah pengajuan hak kekayaan intelektual.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/duc-roi-khoi-nhom-10-quoc-gia-hang-dau-the-gioi-ve-doi-moi-sang-tao-post1062239.vnp






Komentar (0)