Tidak ada undang-undang yang menyatakan secara pasti apakah pemasangan lampu tambahan pada sepeda motor (lampu LED) merupakan pelanggaran hukum dan harus diberi sanksi.
Namun, Pasal 30 Klausul 5 Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2019/ND-CP mengatur sanksi administratif di bidang lalu lintas jalan raya dan kereta api mengenai sanksi terhadap pemilik kendaraan bermotor (perorangan atau badan usaha pemilik sepeda motor, skuter, dan kendaraan sejenisnya, termasuk skuter listrik) yang melanggar ketentuan sebagai berikut:
- Memotong, mengelas, melubangi ulang nomor rangka, nomor mesin secara sembarangan;
- Menghapus, mengubah atau memalsukan dokumen registrasi kendaraan;
- Mengubah rangka, mesin, bentuk, ukuran, dan karakteristik kendaraan secara sewenang-wenang;
- Pernyataan palsu atau penggunaan surat-surat atau dokumen palsu untuk mendapatkan penerbitan ulang plat nomor kendaraan atau registrasi kendaraan;
- Menyerahkan kendaraan bermotor atau membiarkan orang yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 Ayat (1) Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk mengemudikan kendaraan bermotor (termasuk dalam hal SIM yang masa berlakunya telah habis).
Memasang lampu LED pengubah warna pada sepeda motor dapat dikenakan denda berat.
Oleh karena itu, tindakan menambahkan lampu LED pengubah warna secara sembarangan pada mesin dianggap sebagai perubahan sewenang-wenang pada rangka, mesin, bentuk, ukuran, dan karakteristik kendaraan. Hal ini dikarenakan pemilik kendaraan melepas lampu LED lama, atau mempertahankan lampu lama (lampu asli pabrikan) lalu memasang lampu motor tambahan, yang berarti mengubah struktur dan karakteristik kendaraan. Jika pihak berwenang menemukan adanya perubahan karakteristik kendaraan, mereka pasti akan menindak pemilik kendaraan.
Dengan demikian, pemasangan lampu LED pada sepeda motor secara sembarangan, penambahan detail bohlam lampu pada kendaraan, penggantian bohlam lampu asli dengan warna lampu yang berbeda (dianggap mengubah karakteristik kendaraan) akan dikenakan sanksi administratif dengan tingkatan sebagai berikut:
Bagi perorangan: Denda mulai dari 800.000 hingga 2.000.000 VND.
Untuk organisasi: Denda mulai dari 1.600.000 hingga 4.000.000 VND.
Penggantian sistem penerangan sepeda motor hanya dianggap tidak melanggar hukum dalam kasus-kasus tertentu seperti: Lampu depan sepeda motor rusak, rusak, redup, atau daya penerangannya berkurang. Lampu depan sepeda motor tidak memenuhi standar saat berkendara, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan.
Namun, memasang lampu tambahan pada sepeda motor dalam kasus ini hanya sah jika kondisinya memungkinkan. Wajib mematuhi peraturan tertentu, tidak mengubah karakteristik kendaraan, sesuai dengan desain asli pabrikan, dan lampu harus memenuhi standar kualitas.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)