Bibir mengoceh di hari-hari pertama berbicara
Kebahagiaan sulit untuk disebutkan
Semua cintaku padamu adalah milikku
Ada seorang guru yang sering saya panggil Ayah.
Sembunyikan semua kesulitan setelah setiap jam kelas
Beban mencari nafkah dalam kehidupan yang kompleks
Ayah masih tersenyum seolah tak mengalami kesulitan apa pun.
Kami tumbuh selama bertahun-tahun
Ayah selalu memperhatikan jalan yang aku ambil
Dulu saya selalu begadang dengan anak-anak saya saat musim ujian
Setiap kesuksesan memiliki bayangan Ayah
Ketika aku dewasa, aku harus berpisah.
Ayah masih mengikuti seperti anak kecil
Setiap huruf mengingatkan anak-anak
Ketahui cara menjalani kehidupan manusia yang memuaskan...
Saya tumbuh saat ayah saya berusia dua puluhan.
Bakti kepada orang tua tidak akan pernah terbalas sepenuhnya.
Pada hari ayah saya sakit, saya terpaksa tidak hadir di janji temu.
Bekerja jauh dari rumah, Ayah memahami perasaan putranya.
Beranda tua tempat Ayah masih menunggu dengan lelah
Putri bungsunya sudah lama tidak kembali ke kampung halamannya.
Kamu jauh di sana, tak lupa kukatakan padamu
Pagi ini dingin, ingatlah untuk berpakaian hangat, oke?
Sore musim dingin berlalu dan aku kembali ke jalan setapak
Aku tidak melihat Ayah seperti terakhir kali.
Sebuah firasat tentang hal yang tidak terpikirkan
Hatiku hancur seribu kali…
Ada guru, aku diam-diam panggil Ayah!
Meskipun jarak antara mimpi dan kenyataan
Ayah masih bersamaku, tidak hanya di alam bawah sadarku
Dukunglah langkahku dengan teguh di setiap jalan.
Bich Phu
Sumber: https://baodongnai.com.vn/van-hoa/dieu-gian-di/202511/co-mot-nguoi-thay-e8606e5/






Komentar (0)