Pada tanggal 13 September, Hakim Alexandre de Moraes dari Mahkamah Agung Brasil memutuskan untuk mentransfer 18,35 juta real (lebih dari 80 miliar VND) dari akun yang dibekukan milik jejaring sosial X dan perusahaan internet satelit Starlink, keduanya dimiliki oleh Tn. Musk, ke kas negara untuk menghukum X karena tidak mematuhi perintah pengadilan.
Konflik berkepanjangan
Menurut Al-Jazeera, konflik antara kedua belah pihak dimulai pada tahun 2023, ketika Mahkamah Agung Brasil memerintahkan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) dan platform media sosial lainnya untuk memblokir akun-akun yang terkait dengan berita palsu dan ujaran kebencian. Musk menyatakan kekhawatirannya, tetapi X kemudian menurutinya. Pada bulan April tahun ini, Hakim Moraes kembali memerintahkan X untuk memblokir banyak akun yang menyebarkan informasi palsu tentang kekalahan mantan Presiden Jair Bolsonaro dalam pemilihan umum 2022.
Bapak Bolsonaro dituduh memicu kerusuhan di Kongres Brasil pada 8 Januari 2023, untuk mencegah pelantikan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva. Bapak Musk adalah pendukung Bapak Bolsonaro, sebagian karena mantan presiden tersebut menyetujui operasi Starlink di Brasil.
Gambar Mahkamah Agung Brasil terpantul di layar ponsel pintar dengan logo jejaring sosial X
Tuan Musk menolak permintaan Tuan Moraes dan memanggil perwakilan hukum X di Brasil untuk mengajukan protes, sementara menurut hukum, perusahaan asing di Brasil diwajibkan memiliki perwakilan hukum. Karena X tidak memenuhi permintaan tersebut hingga batas waktu 30 Agustus, Hakim Moraes memerintahkan penyedia layanan internet, termasuk Starlink, untuk memblokir akses ke jejaring sosial tersebut di Brasil dan menjatuhkan denda sebesar 50.000 real per hari bagi siapa pun yang menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk masuk ke X. Sebuah komite Mahkamah Agung kemudian menguatkan keputusan Tuan Moraes, sementara miliarder Amerika tersebut menegaskan bahwa tindakan Tuan Moraes ilegal dan perintah tersebut dikeluarkan tanpa proses hukum yang semestinya. Hakim juga membekukan aset X dan Starlink sebagai upaya untuk memaksa kedua perusahaan membayar denda kepada X, dengan alasan bahwa kedua perusahaan tersebut "berada dalam kelompok ekonomi yang sama." Starlink telah mengajukan banding atas denda tersebut kepada X. Miliarder Elon Musk juga mengajukan keberatan, dengan mengklaim bahwa kedua perusahaan tersebut adalah dua entitas yang sama sekali berbeda dengan pemegang saham yang berbeda.
Tuan Trump berjanji akan mengundang miliarder Elon Musk untuk mengambil alih lembaga yang mengevaluasi efektivitas pemerintah AS.
X masih dilarang
Pada 13 September, setelah mencabut seluruh denda, Hakim Moraes mencabut pembekuan aset X dan Starlink. Namun, ia tidak mencabut larangan X di Brasil karena perusahaan tersebut masih kekurangan perwakilan hukum dan belum menghapus konten seperti yang diminta hakim.
Miliarder Elon Musk dan perusahaannya belum mengomentari langkah terbaru hakim tersebut. Kepatuhan Starlink terhadap perintah pemblokiran X untuk tetap beroperasi di Brasil telah melegakan banyak pengguna. Perusahaan baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka memiliki lebih dari 250.000 pelanggan di negara tersebut, meningkat dari hanya 20.000 pada Februari 2023.
Sementara itu, larangan tersebut merupakan pukulan berat bagi operasional X karena Brasil merupakan pasar terbesar ke-6 perusahaan tersebut. CNBC mengutip laporan pasar yang menyatakan bahwa X memiliki 22 juta pengguna di Brasil, hanya 1/6 dari Instagram dan 1/5 dari Facebook dan TikTok. Namun, platform ini merupakan forum penting untuk diskusi di antara para politisi, jurnalis, akademisi, dan selebritas. Menurut AFP, jutaan warga Brasil telah beralih ke jejaring sosial lain seperti Threads atau Bluesky sejak X diblokir.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/cuoc-chien-phap-ly-brazil-elon-musk-tang-nhiet-18524091422120217.htm






Komentar (0)