Menurut Bapak Dao Xuan Thien, Direktur Badan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Provinsi Gia Lai, pada pagi hari tanggal 6 November, Badan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Quy Nhon menemukan 7 kapal penangkap ikan dengan 14 nelayan masih berada di dalamnya, yang merupakan kapal penangkap ikan: BD 83013, BD 96813, BD 97026, BD 98158, BD 98291; kapal BD 83013 sendiri memiliki 5 nelayan dan kapal BD 90084 memiliki 2 nelayan.

Perahu nelayan berlabuh untuk berlindung dari badai di Pelabuhan Perikanan Quy Nhon ( Gia Lai ). Foto: V.D.T.
Staf Dewan Pengelola Pelabuhan Perikanan Quy Nhon berkoordinasi dengan Penjaga Perbatasan untuk mendatangi setiap kapal guna membujuk para nelayan agar meninggalkan kapal dan kembali ke darat demi menyelamatkan diri sebelum Badai No. 13 menerjang. Pelabuhan Perikanan Quy Nhon terus-menerus menggunakan pengeras suara untuk menghimbau para nelayan tersebut agar meninggalkan kapal dan beristirahat di aula pelabuhan perikanan. Jika ada kapal yang perlu menyalakan pompa air, pihak berwenang akan menyediakan kendaraan untuk membawanya ke kapal guna memompa air. Jika ada nelayan yang tidak meninggalkan kapal dan kembali ke darat, pihak berwenang akan memaksa mereka untuk melakukannya.

Jika nelayan tidak meninggalkan perahu mereka dan pergi ke darat untuk menghindari badai No. 13, mereka akan dipaksa pergi oleh pihak berwenang. Foto: V.D.T.
"Sejak pukul 16.00 tanggal 5 November, Pelabuhan Perikanan Quy Nhon mengaktifkan imbauan bagi para nelayan untuk meninggalkan kapal dan kembali ke darat. Namun, mentalitas para pemilik kapal adalah ketika kapal berlabuh di darat, harus ada yang mengawasi kapal agar merasa aman. Oleh karena itu, banyak kapal hingga pagi hari tanggal 6 November masih memiliki nelayan di dalamnya. Setelah imbauan tersebut, banyak nelayan kembali ke darat dan beristirahat di balai pelabuhan perikanan," ujar Bapak Dao Xuan Thien.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/cuong-che-ngu-dan-khong-roi-tau-ca-tranh-bao-d782745.html






Komentar (0)