Pada tanggal 23 November, Tn. Huynh Van Khai, Direktur Klinik Umum SOS Phu Quoc ( Kien Giang ), mengatakan bahwa dokter klinik baru saja merawat seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang digigit ular beludak hijau ekor merah.
Sekitar pukul 8:30 malam pada tanggal 22 November, seorang anak laki-laki berusia 2 tahun bernama NTĐ (tinggal di Komune Ham Ninh, Kota Phu Quoc) dibawa ke Klinik SOS oleh orang tuanya dalam keadaan kesakitan dan pembengkakan yang parah pada luka gigitan di kaki kanannya.
Kaki kanan Bayi D bengkak akibat digigit ular berbisa hijau ekor merah.
Menurut keterangan keluarga, sekitar pukul 19.30 WIB di hari yang sama, mereka mendapati anak tersebut kesakitan di bagian kaki dan terdapat luka yang diduga gigitan ular, sehingga mereka pun segera membawanya ke klinik untuk diperiksa.
Setelah memeriksa dan mengidentifikasi gigitannya, tim medis menyimpulkan bahwa bayi tersebut telah digigit ular beludak hijau ekor merah. Segera setelah itu, dokter menyuntikkan serum antibisa ke bayi D. Setelah penyuntikan, dokter mengizinkan pasien untuk tinggal di klinik untuk observasi hingga pukul 23.00 di hari yang sama, ketika kondisinya stabil, mereka mengizinkan pasien untuk pulang.
Pada pagi hari tanggal 23 November, keluarga membawa bayi D. ke klinik untuk pemeriksaan. Setelah diperiksa, kondisi kesehatan bayi tersebut stabil sehingga ia diizinkan pulang untuk perawatan lanjutan.
Seorang perwakilan Klinik SOS Phu Quoc mengatakan bahwa baru-baru ini, banyak orang yang digigit ular berbisa hijau ekor merah datang ke klinik untuk mendapatkan suntikan serum darurat.
Menjelaskan peningkatan jumlah gigitan ular beludak hijau ekor merah akhir-akhir ini, banyak penduduk setempat mengatakan bahwa tahun ini Phu Quoc mendapat banyak hujan, dan lingkungan yang lembab merupakan kondisi yang baik bagi ular beludak hijau ekor merah untuk berkembang biak.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)