Pagi hari dipenuhi dengan aroma rumput yang harum.
Musim berganti, sebuah fragmen ingatan yang samar.
Semalaman minum kopi, dia duduk ditemani angin.
Apa yang bisa kukatakan di hadapan bunga-bunga ungu yang berlinang air mata ini...?
Berapa kali sebuah tangan mengepal lalu membuka?
Kami berpapasan seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi.
Sudut jalan ini sering kali menjadi tempat terjadinya keterlambatan.
Kenangan tentang kencan-kencan lama tiba-tiba membangkitkan rasa nostalgia.
Siapa yang diam-diam membiarkan sedikit semilir angin musim gugur masuk ke kota?
Aku bisa mendengar pergantian musim dengan suara gesekan pakaian dan syal.
Kau begitu jauh, seolah-olah kita belum pernah bertemu.
tetapi puisinya dengan putus asa mencarinya.
Pagi hari masih terasa damai dengan bunga-bunga dan rerumputan.
Burung pipit cokelat telah meninggalkan sarangnya.
Sambil minum kopi larut malam, dia duduk di pinggir jalan.
Sebuah kenangan membekas di hatiku, sebuah kerinduan yang samar dan tak terpenuhi…
Sumber: https://baodaklak.vn/van-hoa-du-lich-van-hoc-nghe-thuat/van-hoc-nghe-thuat/202512/da-khuc-pho-5751fdf/






Komentar (0)