| Memancing di Danau Ba Be telah lama menjadi tradisi masyarakat setempat. |
Setiap kali cuaca mendukung dan permukaan danau tenang, warga Desa Pac Ngoi, Kecamatan Ba Be, memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersiapkan jaring, jala, dan bubu untuk memancing di danau. Jaring-jaring tersebut dilempar ke air biru tua, lalu ditarik ke atas dengan penuh ikan, udang, dan udang, membuat suasana kerja semakin ramai. Selama bertahun-tahun, memancing di Danau Ba Be telah membantu warga di sini memiliki penghasilan tetap.
Sekitar pukul 16.00, ketika matahari mulai terbenam, kami didayung ke danau oleh Ibu Hua Thi Tham, warga Desa Pac Ngoi, untuk melihat suasana memancing. Permukaan danau begitu luas, setiap kayuhan dayung yang lembut menerpa ombak membawa kami semakin dekat ke area tempat orang-orang menebar jala. Orang pertama yang kami temui adalah Bapak Hua Van Tuyen, juga warga Desa Pac Ngoi, yang dengan hati-hati melepaskan setiap bagian jala yang baru saja ditarik dari danau.
Saat bekerja, Pak Tuyen bercerita: Saya telah memancing di Danau Ba Be selama lebih dari 20 tahun. Sebelumnya, keluarga saya hanya tinggal di beberapa lahan. Seiring perkembangan pariwisata , saya memilih pekerjaan ini untuk mencari nafkah, memperbaiki hidup, dan terus melakukannya hingga sekarang. Meskipun pekerjaannya berat, pekerjaan ini juga menghasilkan pendapatan tambahan.
Untuk mempelajari lebih lanjut, kami bertemu dengan Bapak Duong Van Sao, seorang penduduk desa yang sama yang juga sedang memancing tak jauh dari sana. Sambil mendayung untuk menambatkan perahu, beliau bercerita tentang pekerjaannya sehari-hari: Sekitar pukul 15.00, saya menyiapkan pelampung, perahu, jaring ikan, dan mendayung ke danau untuk memilih lokasi yang tepat untuk menurunkan jaring. Sekitar pukul 02.00-03.00 keesokan harinya, saya kembali untuk menyimpan jaring. Jika cuaca sedang tenang, saya bisa menangkap sekitar 20 kg ikan setiap malam. Ikan-ikan kecil dijual kepada pedagang di dermaga dengan harga sekitar 30.000 VND/kg, dan dijual eceran di pasar dengan harga 40.000 VND/kg. Ikan mas lebih mahal, sekitar 100.000 VND/kg. Berkat pekerjaan ini, keluarga saya memiliki penghasilan tambahan yang stabil.
| Kekayaan sumber daya perairan di Danau Ba Be merupakan "anugerah surgawi" bagi masyarakat di wilayah danau tersebut. |
Seiring dengan perkembangan pariwisata Danau Ba Be, kini banyak rumah tangga yang terjun ke bisnis jasa untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Namun, banyak keluarga yang masih menjadikan perikanan sebagai sumber pendapatan tambahan. Berkat maraknya kegiatan pariwisata, hasil tangkapan laut dari danau juga dapat dinikmati dengan lebih mudah, para pedagang datang ke dermaga untuk membeli, sehingga masyarakat tidak perlu lagi bersusah payah membawanya ke pasar eceran.
Ikan mas, ikan teri, ikan nila, udang, dan udang galah… dari Danau Ba Be selalu memiliki hasil tangkapan yang stabil, dan sekaligus menjadi bahan baku yang familiar dalam berbagai hidangan favorit wisatawan. Saat musim banjir, aktivitas memancing di danau menjadi semakin ramai.
Melalui percakapan dengan Ibu Hua Thi Tham, kami mengetahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, memancing di danau telah menjadi sumber pendapatan penting bagi banyak rumah tangga di komune ini. Perlu dicatat bahwa masyarakat masih menggunakan cara tradisional, menggunakan jaring, jala, dan bubu untuk menangkap ikan, sama sekali tidak menggunakan bahan peledak, bahan kimia beracun, atau sengatan listrik, dan membatasi penangkapan ikan selama musim kawin.
Pariwisata Danau Ba Be telah berkembang, banyak rumah tangga beralih ke jasa penyedia jasa, tetapi profesi nelayan masih dijalani oleh masyarakat. Setiap tangkapan jaring tidak hanya menghasilkan sumber pendapatan tetap bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya unik yang terkait dengan kebiasaan hidup masyarakat etnis Tay yang telah lama tinggal di sepanjang Danau Ba Be.
Sumber: https://baothainguyen.vn/dat-va-nguoi-thai-nguyen/202509/danh-bat-loc-troi-tren-ho-ba-be-6f84444/






Komentar (0)