Baru-baru ini, Diep Lam Anh menarik perhatian netizen ketika ia membagikan foto dirinya menerima hadiah dari sahabatnya, Dam Thu Trang. Hadiah spesial tersebut berupa sepasang sandal Hermès Chypre untuk wanita—sebuah produk yang telah menjadi subjek banyak kontroversi karena desainnya yang kasar dan terkesan maskulin.
Meski demikian, model sandal ini tetap mempertahankan "kehangatannya" di musim panas, terus menerus kehabisan stok berkat popularitasnya yang tinggi dan kualitas buatan tangan khas rumah mode Prancis tersebut.
Ikon mode atau produk yang "terlalu dibesar-besarkan"?
Sandal Hermès Chypre merupakan versi terbaru dari Oran by Pierre Hardy – sandal kulit slip-on yang mudah dikenali dari desain tali "H" khasnya, diluncurkan pada tahun 1997. Model ini dikembangkan oleh tim kreatif internal di bawah arahan Pierre Alexis Dumas – Direktur Artistik di Hermès.
Model Chypre pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 2019, menandai transformasi luar biasa rumah mode Prancis tersebut saat beralih dari desain elegan yang familiar untuk mengejar gaya sporty dan kuat.
Tidak seperti model Oran klasik yang dirancang oleh Pierre Hardy, Sandal Hermès Chypre memiliki tali Velcro besar, sol karet tebal, dan bersifat unisex (dapat digunakan oleh pria dan wanita).
Perubahan ini menimbulkan kontroversi di media sosial karena banyak orang menganggap desainnya agak kasar dan kurang feminin. Perbedaan yang jelas adalah Chypre memiliki semangat sporty, dinamis, dan sangat praktis, berbeda dengan keanggunan dan kelangsingan Oran.
Pierre Hardy adalah "bapak" sandal Hermès Oran yang terkenal selama 28 tahun (Foto: triennale, Hermès).
Elemen inti yang telah berkontribusi pada keberhasilan jangka panjang Sandal Chypre adalah pengerjaan yang sangat indah, rasa nyaman saat dipakai, desain minimalis yang mudah disesuaikan dengan banyak gaya, serta identitas yang unik dan mudah dikenali.
Bukan aksesori yang canggih atau yang langsung memberi kesan kuat, Sandal Chypre tetap memiliki ciri khas tersendiri yang dapat langsung dikenali oleh mereka yang paham mode.
Menurut Vogue , banyak editor mode papan atas dunia lebih memilih Chypre daripada Oran karena kenyamanan, kemudahan, dan kemudahan pemakaiannya dalam keseharian. Penampilan unik inilah yang menjadikan sandal bertali ini simbol gaya chic yang mudah dan praktis.
Diep Lam Anh dan Dang Thu Thao menghadirkan dua gaya berbeda saat mengenakan sepasang sandal Hermès yang sama (Foto: FBNV).
Meskipun tampilannya minimalis, sandal ini telah berkali-kali menjadi bahan kontroversi. Banyak pengguna mengeluh bahwa desain ini tidak cocok untuk semua jenis kaki, terutama yang berkaki besar.
Beberapa pengguna juga mengatakan bahwa tali kulitnya dapat menyebabkan goresan dan tidak nyaman jika dipakai dalam waktu lama. Solnya bahkan mengeluarkan suara "klak" saat bergerak—sesuatu yang jarang diinginkan orang yang menghabiskan ratusan hingga ribuan dolar untuk sebuah barang fesyen.
Tak berhenti di situ, bahan kulit berkualitas tinggi pada sandal tersebut - yang diiklankan sebagai hasil kerajinan tangan yang indah dan berkelas tinggi - juga dikeluhkan konsumen karena cepat rusak jika tidak dirawat dengan baik.
Keterbatasan ini telah menyebabkan beberapa konsumen percaya bahwa Hermès "meningkatkan" nilai sebenarnya produknya untuk menarik kecintaan kelas atas terhadap barang mewah.
Salinan murah ada di mana-mana, produk asli terus-menerus "kehabisan stok"
Dunia mode internasional berkomentar bahwa Hermès sangat berani "merenovasi" desain yang sudah dikenal ke arah yang berlawanan dengan selera, tetapi hasilnya melebihi ekspektasi. Saat ini, model sandal Chypre banyak dicari di pasaran dengan harga 1.050 USD (sekitar 27 juta VND).
Tak hanya Diep Lam Anh, banyak bintang domestik dan internasional juga dengan cepat menambahkan Chypre ke dalam lemari pakaian mereka. Ini adalah bukti nyata daya tarik abadi dari sebuah desain yang dulunya diragukan.
Model sandal ini bahkan sudah langka dan sangat dicari di platform penjualan kembali barang mewah. Dengan popularitas yang tinggi dan penjualan yang stabil, Chypre telah menjadi salah satu simbol kesuksesan baru bagi Hermès - merek yang terkenal dengan desain legendaris seperti tas Birkin.
Keterbatasan produksi manual membuat permintaan selalu lebih tinggi daripada pasokan. Hal ini menjelaskan mengapa sandal Hermès Chypre begitu mahal, dan versinya seringkali "terjual habis" di banyak negara.
Namun, popularitas sandal Oran telah mendorong banyak merek fesyen ternama untuk menciptakan versi serupa dengan harga yang lebih terjangkau. Dari Primark, Aldi, hingga Matalan, sandal yang terinspirasi oleh huruf "H" ini dengan cepat muncul dan menjadi hit di pasar Eropa.
Replika dijual di mana-mana, tetapi Hermès Chypre asli masih terus "terjual habis" (Foto: Hermès).
Bagi penggemar merek mewah, tiruan merek pasar massal sulit menggantikan perasaan memiliki produk dengan pengerjaan kelas atas dan nilai merek Hermès.
Dengan harga awal $800-900, beberapa orang menganggap sandal Hermès Chypre tidak sepadan dengan harganya. Namun, banyak fashionista yang tetap rela merogoh kocek untuk memiliki sandal ini.
Kebanyakan orang mengapresiasi kualitas kulit dan pengerjaannya, serta kemampuannya untuk dipadukan dengan berbagai macam pakaian. Perbedaannya bukan terletak pada desain sandal Hermès Chypre yang rumit, melainkan pada pengalaman dan kelas yang dihadirkan merek ini.
Sandal Hermès Chypre juga disukai oleh "pria" seperti stylist Hoang Ku di musim panas (Foto: IGNV).
Salah satu alasan kesuksesan ini berasal dari faktor merek. Hermès dianggap sebagai puncak mode mewah, dengan setiap produknya mengusung ciri kecanggihan dan kelas.
Memiliki sepasang sandal Hermès Chypre bukan sekadar pilihan mode, tetapi juga cara untuk mengekspresikan status dan gaya hidup. Selain itu, desainnya yang minimalis, mudah dipadukan, dan tidak pernah ketinggalan zaman juga merupakan nilai tambah yang besar.
Sandal ini dapat dipadukan dengan rok, celana jin, bahkan jas, baik untuk pria maupun wanita. Desain dari rumah mode Prancis ini telah menjadi barang yang "layak dibeli" bagi kalangan atas selama perjalanan atau liburan musim panas.
Sumber: https://dantri.com.vn/giai-tri/dep-le-27-trieu-dong-duoc-sao-viet-dua-nhau-mua-bi-che-xau-van-chay-hang-20250519010855116.htm
Komentar (0)