Puing-puing tersebut meliputi sebagian ruang tekanan, haluan kapal, dan dua bagian mesin, ungkap Penjaga Pantai dalam konferensi pers di Boston. Laksamana Muda John Mauger mengatakan puing-puing tersebut "sesuai dengan teori bahwa kapal tersebut meledak."
Gambar kapal selam Titan yang menunggu sinyal untuk menyelam. Foto: AFP
Sulit untuk menentukan urutan kejadian dan apa yang sebenarnya terjadi, kata seorang pakar, namun ledakan dahsyat pasti telah terjadi dengan kekuatan dan kecepatan luar biasa akibat tekanan air yang menghancurkan di dasar laut.
Bangkai kapal Titanic terletak di dasar laut di Samudra Atlantik Utara pada kedalaman sekitar 3.800 meter.
Di permukaan laut, tekanan atmosfer adalah 14,7 psi. Tekanan air pada kedalaman 3.800 meter adalah sekitar 400 atmosfer, setara dengan hampir 6.000 psi.
Jika terjadi kerusakan lambung atau alasan lain yang menyebabkan ledakan, kapal selam itu akan hancur dalam hitungan milidetik oleh tekanan air yang sangat besar. Mereka yang berada di dalam ruang bertekanan akan mati hampir seketika.
"Kami menemukan lima potongan puing besar yang berbeda, yang menunjukkan bahwa itu adalah sisa-sisa Titan," kata pakar dasar laut Paul Hankins. "Di antara potongan-potongan besar itu, kami menemukan lonceng depan lambung bertekanan. Itu adalah indikasi pertama bahwa telah terjadi peristiwa dahsyat."
"Tak lama setelah itu, kami menemukan serpihan kedua yang lebih kecil. Itu adalah bel belakang, dan pada dasarnya kami menemukan seluruh ruang bertekanan," ujarnya.
Roderick Smith, profesor teknik di Imperial College, London, mengatakan kecelakaan itu kemungkinan disebabkan oleh "kegagalan bagian bertekanan di lambung kapal", tetapi puing-puing perlu ditemukan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh.
Hoang Nam (menurut AFP, SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)