Perdagangan elektronik sedang bergejolak. Upaya TikTok untuk memperluas operasi perdagangan elektroniknya di Asia Tenggara menghadapi hambatan baru. Indonesia adalah negara pertama yang melarang transaksi perdagangan elektronik melalui platform media sosial sejak akhir September 2023 untuk melindungi usaha mikro, kecil, dan menengahnya. TikTok terpaksa mematuhi peraturan baru tersebut pada tanggal 4 Oktober, menghentikan penjualan di platform TikTok Shop-nya.
Negara-negara lain di kawasan ini telah mulai mengambil langkah-langkah untuk memperkuat kontrol atas operasional TikTok, terutama Vietnam dan Malaysia. Dalam waktu dekat, ada kemungkinan lebih banyak negara akan memperkenalkan kebijakan serupa untuk meningkatkan kontrol atas aktivitas TikTok di Asia Tenggara.
Terobosan baru dalam pengembangan superkomputer kuantum. Para ilmuwan dari Hefei (ibu kota provinsi Anhui, Tiongkok) telah membuat kemajuan baru dalam membangun prototipe komputer kuantum Jiuzhang 3.0. Superkomputer ini diperkirakan mampu menyelesaikan berbagai perhitungan kompleks 10 juta kali lebih cepat daripada Frontier – saat ini superkomputer paling kuat di dunia. Para ilmuwan memperkirakan bahwa komputer Jiuzhang 3.0 hanya membutuhkan 1,27 mikrodetik untuk menyelesaikan perhitungan yang mungkin membutuhkan waktu sekitar 600 tahun bagi Frontier untuk menyelesaikannya.
Pengujian kapal berbahan bakar hidrogen. Kapal berbahan bakar hidrogen pertama Tiongkok, Three Gorges 1, telah menyelesaikan pelayaran perdananya di Yichang, Provinsi Hubei. Peristiwa ini menandai terobosan dalam penerapan teknologi mesin berbahan bakar hidrogen pada kapal. Diperkirakan setiap kapal baru akan menghemat 103 ton bahan bakar dan mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 343 ton per tahun. Saat terisi penuh bahan bakar, kapal dapat menempuh jarak 200 km. Three Gorges 1 akan digunakan untuk transportasi, inspeksi, dan operasi darurat di wilayah Tiga Ngarai.
Kecerdasan buatan dan drone telah berhasil diterapkan dalam operasi penyelamatan. Selama seminggu, pasukan penyelamat Hong Kong (China) mencari seorang remaja yang hilang di area seluas lebih dari 10 kilometer persegi. Operasi tersebut dipersulit oleh dampak Topan Koinu, dan korban tidak memiliki perangkat elektronik apa pun yang dapat digunakan untuk pelacakan lokasi. Tim penyelamat mengandalkan drone, mengambil lebih dari 10.000 foto area tersebut dan menggunakan AI untuk menganalisis data dan menentukan lokasi korban. Data tersebut digunakan untuk memetakan kemungkinan rute yang mungkin dilalui korban. Berkat ini, korban ditemukan setelah tujuh hari pencarian dan saat ini sedang menerima perawatan medis darurat di rumah sakit.
(menurut Legion)
Sumber






Komentar (0)