3 anggota tim pemburu setan.
Kali ini, ia berpartisipasi dalam produksi, penulisan naskah, dan peran utama dalam film horor "Holy Night: Demon Hunters". Apa perbedaan karya ini dengan film-film sang aktor sebelumnya?
Di Can Tho , film ini ditayangkan di Lotte Cinema dan bioskop CGV.
Film ini berkisah tentang aktivitas kelompok "Malam Kudus" yang terdiri dari 3 anggota: Bau (Ma Dong-seok) - seorang pria yang menggunakan tinjunya untuk melawan iblis, Sharon (Seohyun) - seorang dukun yang dapat merasakan dan mengusir roh jahat, dan Kim Gun (Lee David) - seorang asisten teknologi yang mendukung berbagai misi. Kelompok ini beroperasi sebagai organisasi swasta yang khusus menerima kasus "pengusiran setan" untuk disewa.
Saat itu, sebuah organisasi kriminal pemuja setan telah muncul di Seoul. Mereka mencelakai orang-orang, menebar kekacauan, dan menyebabkan banyak orang tak bersalah menghilang. Tim pemburu setan Bau kewalahan dengan pekerjaan. Suatu hari, psikiater Jung-won (Kyung Soo-jin) datang meminta bantuan ketika adiknya Eun-seo (Jung Ji-so) menunjukkan tanda-tanda kerasukan setan. Saat melakukan pengusiran setan untuk menyelamatkan gadis itu, mereka menemukan sarang sekte jahat tersebut, yang pemimpinnya adalah seorang kenalan lama Bau. Dalam pertempuran ini, para anggota tim tidak hanya melawan setan, tetapi juga harus mengatasi bayangan psikologis mereka sendiri...
Sebagai pemeran utama, Ma Dong-seok masih mempertahankan citranya yang familiar: dingin dan menyelesaikan segalanya dengan tinjunya. Adegan aksi dan pertarungannya yang kuat dan tegas cukup untuk menarik penonton ke bioskop, cukup memikat untuk membuat film ini terus berlanjut, tetapi tidak cukup berbeda untuk mengesankan penonton atau menciptakan terobosan.
Poin barunya adalah, alih-alih menyelidiki kasus atau bertarung dengan manusia, dalam film ini, Ma Dong-seok bertarung melawan iblis dan menyelidiki kekuatan jahat di balik manipulasi tersebut. Ia ditemani oleh dukun perempuan bernama Sharon yang memiliki kemampuan psikis dan eksorsisme. Oleh karena itu, pertarungan ini terasa lebih menarik ketika dipadukan dengan horor dan misteri. Ritual eksorsisme memiliki tahapan yang berurutan, setiap tahapan merupakan pertarungan kecerdasan dan kekuatan yang mendebarkan. Sesekali, film ini juga diselingi dengan beberapa detail lucu yang mengundang tawa dan membantu penonton meredakan ketegangan.
Namun, yang menjadi sorotan akting bukanlah para pemeran utama, melainkan Jung Ji-so yang memerankan Eun-seo, yang memikat penonton dengan beragam nuansa dan ekspresi psikologis. Setiap tatapan, napas, suara, gestur... dari karakter tersebut diekspresikan dengan begitu gamblang olehnya, membuat penonton merasa takut atau iba. Aktingnya membuat penonton percaya bahwa ada kekuatan jahat yang mengerikan yang menyiksa tubuh dan jiwanya.
Tragedi masa lalu Bau dan perjuangan psikologis Sharon belum terungkap dan dieksploitasi secara mendalam; naskahnya sederhana, mudah ditebak, dan motifnya familiar... inilah keterbatasan film ini. Di Korea, film ini belum mencapai pendapatan yang diharapkan, tetapi bagi penonton umum, film ini cukup menghibur.
Kucing Dang
Sumber: https://baocantho.com.vn/gap-lai-ma-dong-seok-a186470.html
Komentar (0)