Generasi Z - kekuatan disruptif dalam industri startup.

Dengan dinamisme, kreativitas, dan kecanggihan teknologi mereka, Generasi Z benar-benar dapat menjadi pengubah permainan, memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan perusahaan rintisan.

Generasi Z adalah istilah yang merujuk pada individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2022 – generasi pertama yang tumbuh bersamaan dengan perkembangan internet dan perangkat digital serta elektronik. Di Vietnam, menurut Kantor Statistik Umum, pada tahun 2019, jumlah Generasi Z dalam kelompok usia kerja (15 hingga 24 tahun) sekitar 13 juta. Pada tahun 2025, Generasi Z diperkirakan akan mencakup sepertiga dari populasi usia kerja di Vietnam, yang akan berdampak signifikan pada pasar tenaga kerja secara umum serta industri start-up secara khusus.

Menurut para ahli, Generasi Z memiliki banyak karakteristik penting yang sangat cocok untuk perjalanan pengembangan startup. Karena mereka memiliki akses internet sejak dini, Generasi Z mudah menerima inovasi teknologi. Ketika mereka mengikuti magang atau bekerja di startup, mereka cepat beradaptasi dengan pekerjaan, dan bisnis tidak perlu menghabiskan terlalu banyak waktu dan sumber daya untuk melatih mereka dalam bidang teknologi. Ini akan menjadi keuntungan bagi bisnis muda seperti startup, yang terbatas baik dalam hal keuangan maupun sumber daya manusia.

Perlu dicatat bahwa banyak tren dan gerakan terkemuka saat ini diciptakan oleh Generasi Z. Ide konten yang unik dan kreatif dari Generasi Z dapat membantu perusahaan rintisan mencapai hasil pemasaran yang tak terduga dan memperkuat merek mereka tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan.

Selain itu, Generasi Z memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang jauh lebih unggul dibandingkan Generasi Y (mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996) dan Generasi X (mereka yang lahir antara tahun 1965 dan 1980). Banyak anggota generasi ini bahkan menguasai lebih dari dua bahasa asing. Tenaga kerja dengan kemampuan berbahasa asing yang kuat seperti Generasi Z akan memberdayakan perusahaan rintisan untuk bekerja dengan percaya diri bersama mitra dan klien internasional, serta mempermudah ekspansi ke pasar internasional.

Generasi Z, dengan semangat dan antusiasme mereka, akan membawa energi positif ke perusahaan rintisan. Karyawan Generasi Z seringkali memiliki banyak ide dan tidak takut untuk mengekspresikan diri, sehingga berpotensi menjadi kekuatan pendorong dalam menumbuhkan budaya inovasi di dalam perusahaan rintisan.

Meskipun memiliki banyak keunggulan, Generasi Z sering dicap sebagai "tidak takut berganti pekerjaan." Menurut survei Anphabe, 62% karyawan Generasi Z berganti pekerjaan dalam tahun pertama mereka; banyak yang bahkan berganti pekerjaan beberapa kali dalam tahun pertama setelah lulus.

Untuk merekrut dan mempertahankan talenta Gen Z, dalam konteks di mana gaji dan tunjangan masih terbatas, perusahaan rintisan harus fokus pada budaya perusahaan, menciptakan peluang bagi Gen Z untuk memberikan ide dan agar kontribusi mereka diakui. Ketika manfaat finansial belum jelas, para pendiri harus menunjukkan kepada Gen Z keuntungan lain dari perusahaan, seperti kesempatan untuk bertemu dan belajar dari staf yang berpengalaman, peluang pengembangan, kemungkinan rotasi antar departemen, dan jalur perkembangan karier yang jelas.

Secara khusus, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengadopsi model kerja "hibrida" (menggabungkan daring dan luring), karena Generasi Z adalah generasi yang menghargai fleksibilitas dan selalu berupaya mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.

Sumber