Mengungkap misteri bangunan ibadah berusia 5.000 tahun yang baru terungkap
Sebuah bangunan kuno telah ditemukan di Irak, mengejutkan para arkeolog. Banyak jejak menunjukkan bahwa bangunan ini bisa jadi merupakan ruang ritual suci bagi penduduk kuno.
Báo Khoa học và Đời sống•06/11/2025
Selama penggalian di situs arkeologi Kani Shaie di Provinsi Sulaymaniyah utara, di kaki Pegunungan Zagros di Irak, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa bangunan berusia 5.000 tahun yang kemungkinan merupakan kuil dari periode Uruk, ketika kota-kota pertama di dunia sedang berkembang. Foto: Universitas Coimbra. "Jika sifat monumental bangunan ini terkonfirmasi – yang saat ini sedang kami selidiki secara detail – penemuan ini dapat mengubah pemahaman kita tentang hubungan antara Uruk dan daerah sekitarnya," ujar tim tersebut. Foto: Universitas Coimbra.
Berdasarkan hasil penanggalan, para ahli menyatakan bahwa struktur tersebut berasal dari sekitar 3300 SM hingga 3100 SM pada periode Uruk, yang dinamai berdasarkan Uruk di Mesopotamia selatan. Foto: Universitas Coimbra. Dalam karyanya "Sejarah Awal Timur Dekat Kuno", arkeolog Jerman Hans Nissen menulis bahwa Uruk adalah kota kuno yang pernah dihuni hingga 80.000 orang, tersebar di area seluas 400 hektar. Foto: Universitas Coimbra. Kota Uruk memiliki jalan dan area yang terbagi dalam pola grid untuk berbagai fungsi, seperti area administratif dan permukiman. Foto: Universitas Coimbra.
Struktur kuno yang baru digali ini terletak di puncak gundukan di Kani Shaie. Gaya arsitektur struktur tersebut menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan semacam bangunan resmi dan kemungkinan merupakan "ruang ibadah" atau kuil, kata para pemimpin penggalian. Foto: OGL. Para peneliti juga menemukan pecahan liontin emas yang mungkin mencerminkan "pameran" kekayaan sosial dalam komunitas tersebut. Mereka juga menemukan "segel silinder" dari periode Uruk, yang dikaitkan dengan kekuasaan politik dan administratif. Foto: archaiacreations. Kani Shaie terletak hampir 480 km di utara Uruk. Penemuan baru ini menunjukkan bahwa tempat ini bukanlah daerah pinggiran kota pada masa Uruk, seperti yang sebelumnya diperkirakan oleh para arkeolog. Foto: Wikimedia Commons.
Sebaliknya, pemukiman tersebut tampaknya merupakan bagian dari jaringan budaya dan politik yang lebih luas yang membentang di Mesopotamia kuno. Foto: wikimedia commons. Pembaca diundang untuk menonton video: Mengungkap peradaban yang hilang melalui sisa-sisa arkeologi.
Komentar (0)