CEO Cloudflare memperingatkan bahwa internet sedang menghadapi krisis karena AI dan tren "tanpa klik" menyebabkan situs web secara bertahap kehilangan mata pencaharian mereka.
Báo Khoa học và Đời sống•19/05/2025
Matthew Prince, CEO Cloudflare, mengatakan bahwa AI mempercepat runtuhnya model web berbasis pencarian. (Gambar: Fortune) Sebelumnya, untuk setiap dua kali Google merayapi situs tersebut, akan ada satu kunjungan kembali ke situs web aslinya. (Gambar: New Atlas) Saat ini, dibutuhkan enam kali pemindaian untuk menghasilkan satu kunjungan, meskipun jumlah pemindaian belum berkurang. (Gambar: indiatoday) Sekitar 75 persen kueri Google kini diselesaikan langsung di halaman hasil pencarian tanpa perlu mengklik tautan. (Gambar: Torro Media) AI mensintesis informasi dari situs web dan memberikan jawaban, tetapi tidak memberikan imbalan apa pun kepada pembuat konten. (Gambar: Bain & Company) Prince memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, para kreator konten akan berhenti menulis dan ekosistem web akan runtuh. (Gambar: CSO Online) Cloudflare, yang mendukung infrastruktur untuk sekitar 30 persen internet, mengakui bahwa mereka harus berpartisipasi dalam menemukan solusi. (Gambar: RevLocal) Pertanyaan mendesak sekarang adalah, jika tidak ada lagi penulis manusia, apa yang akan diandalkan AI agar tetap eksis? (Gambar: Digital Science)
Komentar (0)