Menurut kantor berita Anadolu, gerakan Hamas mengatakan telah memulai proses konsultasi luas di antara para pemimpin dan organisasinya untuk memilih pemimpin baru untuk menggantikan pemimpin Ismail Haniyeh yang baru-baru ini dibunuh di Iran.
Menurut Hamas, kelompok eksekutif gerakan tersebut terus bekerja dan akan mengumumkan hasil konsultasi setelah prosesnya selesai. Pemimpin Hamas, Haniyeh, tewas dalam serangan udara di ibu kota Teheran pada pagi hari tanggal 31 Juli, setelah menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Beberapa tokoh terkemuka disebut-sebut mampu menjadi pemimpin baru gerakan Islam Hamas, seperti Bapak Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, dan Bapak Khaled Meshal, mantan pemimpin politik Hamas.
Perundingan gencatan senjata Gaza di Kairo saat ini terhenti. Israel mengklaim Hamas menjadi penyebab kurangnya kemajuan dalam negosiasi.
Sementara itu, pejabat keamanan Mesir mengatakan negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza menemui jalan buntu setelah pembunuhan Haniyeh. Haniyeh memainkan peran kunci dalam negosiasi gencatan senjata, berkomunikasi secara aktif dengan mediator Mesir dan Qatar.
SELATAN
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/hamas-tham-van-chon-thu-linh-moi-post752499.html
Komentar (0)