Menurut Al Jazeera pada tanggal 11 September, dalam sebuah pernyataan yang disetujui dengan suara bulat oleh semua 15 anggota, termasuk sekutu Israel, AS, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk serangan Israel terhadap Doha pada tanggal 9 September dan menyerukan de-eskalasi ketegangan regional.
"Para anggota Dewan Keamanan menekankan pentingnya meredakan ketegangan dan menyatakan solidaritas dengan Qatar," demikian pernyataan yang disusun oleh Prancis dan Inggris tersebut.
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Foto: Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pernyataan itu juga menekankan bahwa pembebasan sandera (Israel) dan diakhirinya konflik di Gaza merupakan "prioritas utama." Lebih dari 40 orang masih ditahan oleh Hamas di Gaza, tetapi hanya 20 orang yang diyakini masih hidup.
Pernyataan Dewan Keamanan muncul menjelang pertemuan darurat pada 11 September, yang diadakan untuk membahas serangan Israel terhadap para pemimpin Hamas di ibu kota Qatar sementara Tel Aviv meningkatkan serangannya terhadap Kota Gaza.
Asap mengepul di Doha, Qatar, setelah serangan Israel. Foto: Abc.net.au.
Serangan itu menewaskan lima anggota Hamas, tetapi komandan senior mereka selamat. Seorang anggota pasukan keamanan Qatar juga tewas dalam serangan Israel pada 9 September, yang meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Amerika Serikat, sekutu Israel, juga mengeluarkan kritik keras terhadap Israel, yang mencerminkan "ketidaksenangan" Presiden Donald Trump terhadap serangan tersebut.
Komentar (0)