
Acara ini dipandang sebagai tonggak penting bagi kebijakan ekspansi Uni Eropa, yang berlangsung ketika blok tersebut mencari arah baru untuk proses keanggotaannya, terutama setelah konflik Rusia-Ukraina mengubah lanskap geopolitik Eropa.
Sebuah forum bagi para pemimpin yang membentuk masa depan Eropa.
Presiden Dewan Eropa António Costa mengonfirmasi kehadirannya, bersama dengan Presiden Moldova Maia Sandu, Presiden Serbia Aleksandar Vučić, tiga Perdana Menteri Balkan Barat: Edi Rama (Albania), Milojko Spajić (Montenegro), Hristijan Mickoski (Makedonia Utara), dan Komisaris Eropa untuk Pembesaran Marta Kos.
Inisiatif Euronews dipandang sebagai upaya untuk memberikan suara kepada negara-negara kandidat, dalam konteks Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang memulai kembali proses perluasan, yang disebutnya sebagai "penyatuan kembali Eropa".
Pada konferensi tersebut, para pemimpin diharapkan untuk mempresentasikan perspektif masing-masing tentang jalan menuju integrasi, mulai dari tekad Moldova di tengah perang di Ukraina hingga penantian selama beberapa dekade yang dialami negara-negara Balkan Barat.
Beragam tantangan dalam perjalanan menuju aksesi Uni Eropa.
Sejak Rusia melancarkan kampanye militer skala penuh di Ukraina, Brussel telah mendorong perluasan untuk memperkuat keamanan dan kekuatan sosial-ekonomi benua tersebut. Namun, setiap kandidat menghadapi tantangan uniknya masing-masing.
Ukraina mengajukan permohonan keanggotaan hanya empat hari setelah serangan Rusia pada Februari 2022 dan diberikan status kandidat dalam waktu empat bulan. Negara ini sekarang berupaya menerapkan reformasi sambil secara bersamaan mempertahankan wilayahnya. Moldova mengikuti jejaknya, menerima status kandidat pada waktu yang sama dan diperkirakan akan menyelesaikan negosiasi pada tahun 2027. Presiden Maia Sandu dengan teguh mengejar tujuan Uni Eropa meskipun ada tekanan dan campur tangan politik dari Rusia.
Serbia memulai negosiasi pada tahun 2014 setelah mengajukan permohonannya pada tahun 2009, tetapi dukungan publik untuk bergabung telah turun dari lebih dari 70% menjadi sekitar 40%. Meskipun demikian, baik Brussel maupun Belgrade tetap berpendapat bahwa Serbia memiliki tempat di blok tersebut.
Albania, yang menjadi kandidat sejak 2009, semakin dekat dengan pencapaian tujuannya untuk menjadi anggota. Perdana Menteri Edi Rama menekankan bahwa inilah saatnya untuk memilih berdiri teguh dengan nilai-nilai dan keamanan Eropa, dengan tujuan bergabung pada tahun 2030.
Montenegro saat ini memimpin proses tersebut, setelah membuka 33 bab dan secara tentatif menyelesaikan 7 bab, dengan tujuan menyelesaikan proses tersebut pada tahun 2026 dan menjadi anggota pada tahun 2028. Sementara itu, Makedonia Utara, yang mengajukan permohonan pada tahun 2004, terus menghadapi hambatan dari perselisihan sejarah dan linguistik dengan Bulgaria, yang menyebabkan proses tersebut terhenti.
Meletakkan landasan untuk fase ekspansi baru.
Konferensi Euronews berlangsung bersamaan dengan dirilisnya Laporan Penilaian Lanjutan 2025 oleh Komisi Eropa, sebuah laporan tahunan yang melacak kemajuan negara-negara kandidat dan memandu langkah-langkah mereka di masa depan.
Menurut survei Eurobarometer terbaru, 56% warga Uni Eropa mendukung perluasan blok tersebut, dengan kaum muda menunjukkan tingkat dukungan tertinggi. Hal ini mencerminkan tren umum di Eropa dalam upaya mencari kohesi baru antar negara.
Euronews menekankan bahwa format siaran langsung televisi konferensi ini akan memungkinkan masyarakat di seluruh Eropa untuk menyaksikan dialog terbuka antara para pemimpin Uni Eropa dan negara-negara kandidat – di mana harapan, tantangan, dan aspirasi untuk integrasi dipaparkan berdampingan, membantu membentuk masa depan Eropa yang bersatu.
Sumber: https://baolamdong.vn/hoi-nghi-mo-rong-eu-diem-nhan-moi-trong-tien-trinh-hoi-nhap-chau-au-399799.html






Komentar (0)