
Konferensi ini diketuai bersama oleh Bapak Nguyen Hong Minh, Wakil Direktur Administrasi Olahraga Vietnam, dan Ibu Keiko Momii, Direktur Jenderal Badan Olahraga Jepang. Acara ini menarik partisipasi perwakilan Sekretariat ASEAN, organisasi olahraga regional, serta berbagai universitas dan lembaga penelitian Jepang.

Memperkuat kerja sama substantif menuju pembangunan berkelanjutan
Dalam beberapa tahun terakhir, program kerja sama antara ASEAN dan Jepang telah dilaksanakan secara berkala dan membuahkan hasil nyata. Fokus kerja sama ini adalah pada bidang-bidang seperti olahraga untuk penyandang disabilitas, promosi kesetaraan gender dalam olahraga, pendidikan jasmani, dan pengembangan kapasitas kepelatihan profesional. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkuat fondasi kerja sama tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan.
Berbicara di konferensi tersebut, Bapak Nguyen Hong Minh menekankan: Tema Pertemuan Pejabat Olahraga Senior ASEAN ke-16 - "Orientasi olahraga, berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan" - sepenuhnya konsisten dengan tujuan kerja sama Jepang. Vietnam berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam program kerja sama dalam kerangka ASEAN-Jepang guna mendorong pertukaran, berbagi pengalaman, dan pengembangan olahraga regional.
Dari pihak Jepang, Ibu Keiko Momii menyampaikan rasa senangnya sebagai ketua bersama konferensi ini, menekankan pentingnya acara tahun ini karena acara ini merupakan penutup Rencana Kerja ASEAN untuk Olahraga 2021-2025 dan membuka babak baru kerja sama. Jepang berjanji untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif ASEAN di bidang-bidang prioritas termasuk Pendidikan Jasmani, Kesetaraan Gender, Para-olahraga, Anti-Doping, dan Manajemen Olahraga, sejalan dengan Deklarasi Chiang Mai 2023.
Memperkuat fokus kerjasama dan mengevaluasi hasil implementasi

Dalam laporan konferensi tersebut, Bapak Saw Lwin, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, merangkum hasil pelaksanaan kegiatan dalam kerangka SOMS + Jepang ke-7 (yang diselenggarakan di Vinh Phuc pada tahun 2024). Beliau menyampaikan bahwa kerja sama olahraga antara ASEAN dan Jepang diimplementasikan berdasarkan empat pilar utama: Pengembangan tim pengajar dan pelatih olahraga; Peningkatan partisipasi perempuan dalam olahraga; Promosi olahraga bagi penyandang disabilitas; dan Peningkatan kapasitas antidoping.
Pada konferensi tersebut, perwakilan dari Universitas Seijo (Jepang) berbagi hasil Proyek Promosi Kesetaraan Gender, yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan bagi perempuan dalam olahraga di negara-negara ASEAN, sementara Universitas Ilmu Olah Raga Nippon menyajikan laporan tentang pendidikan jasmani dan olahraga untuk penyandang disabilitas dengan banyak tokoh dan contoh spesifik dari setiap negara.
Menuju strategi kerjasama 2030
Dalam Strategi Kerja Sama ASEAN-Jepang yang baru, kedua belah pihak menyepakati lima tujuan kerja sama strategis hingga tahun 2030, termasuk: Memperluas kerja sama dalam pelatihan dan penelitian di bidang pendidikan jasmani; Mempromosikan kesetaraan gender dan meningkatkan peran perempuan dalam olahraga; Mengembangkan olahraga untuk penyandang disabilitas dan inklusi sosial; Membangun sistem olahraga yang jujur, transparan, dan bebas doping; Mengembangkan kapasitas tata kelola, bisnis, dan inovasi dalam olahraga modern.
Sekretariat ASEAN mengatakan bahwa rencana kerja olahraga untuk periode 2026-2030 sedang dikembangkan untuk memastikannya konsisten dengan Visi Komunitas ASEAN 2045 dan tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan.
Pertemuan tersebut juga mengakui hasil Forum ASEAN-Jepang ke-40 (Nagano, Maret 2025) dan KTT ASEAN-Jepang ke-27 (Vientiane, Oktober 2024), di mana kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif, dengan tujuan kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, sambil mempromosikan pertukaran antarmasyarakat, pertukaran budaya-pendidikan, dan penelitian ilmu olahraga.
Selain itu, pertemuan tersebut meninjau persiapan untuk Pertemuan Tingkat Menteri Olahraga ASEAN+Jepang ke-5 (AMMS+Jepang), yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober, di mana para pihak akan mengadopsi Pernyataan Bersama dan Agenda Sementara.
Para delegasi mengapresiasi peran koordinasi Vietnam dalam kegiatan teknis dan menyambut baik partisipasi aktif Jepang dalam inisiatif seperti "Olahraga untuk Masa Depan", "Forum Sepak Bola ASEAN untuk SDGs", dan berbagai program lainnya yang berkontribusi dalam mempromosikan olahraga berbasis komunitas dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.
Sumber: https://nhandan.vn/hoi-nghi-quan-chuc-cap-cao-aseannhat-ban-ve-the-thao-lan-thu-8-post915532.html
Komentar (0)