Pada tanggal 16 Juni, Kepolisian Daerah menggelar apel siaga pencegahan tindak pidana dan penyalahgunaan narkoba bagi tempat usaha dengan syarat dan ketentuan Keamanan dan Ketertiban (ANTT) serta tempat usaha jasa yang rawan terjadi kenakalan remaja.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 100 pemilik badan usaha yang memenuhi syarat di provinsi tersebut. Dalam acara tersebut, para pemilik tempat usaha diberikan sosialisasi dan penjelasan tentang ketentuan peraturan perundang-undangan tentang daftar narkotika dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022/ND-CP, tanggal 25 Agustus 2022; ketentuan tentang sanksi pidana narkotika dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tahun 2025 (pasal 246-259).
Pengumuman situasi kejahatan ketertiban sosial dan kejahatan narkoba di provinsi ini dalam 6 bulan pertama tahun ini dan tanggung jawab umum tempat usaha bersyarat mengenai keamanan dan ketertiban sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 25 Keputusan Pemerintah 96/2016/ND-CP tanggal 1 Juli 2016 yang mengatur keamanan dan ketertiban untuk sejumlah jenis usaha dan profesi bersyarat dan Keputusan Pemerintah 54/2019/ND-CP tentang persyaratan usaha karaoke dan diskotik.
Kolonel Nguyen Dinh Thua, Wakil Direktur Kepolisian Provinsi, mengatakan bahwa belakangan ini, kepolisian di provinsi tersebut selalu menciptakan kondisi yang kondusif bagi bisnis dan perusahaan untuk beroperasi dan berkembang. Namun, kepatuhan terhadap undang-undang tentang peraturan di bidang keamanan dan ketertiban oleh beberapa pemilik bisnis belum serius dan menyeluruh.
Khususnya pengaturan tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran; pengaturan tentang pengelolaan tempat usaha dengan syarat keamanan dan ketertiban belum dijalankan secara sungguh-sungguh dan menyeluruh; banyak tempat usaha yang pengelolaannya masih lemah, sehingga memberi peluang bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memanfaatkan tempat usaha yang disewakan untuk berorganisasi dan menyalahgunakan narkoba.
Berdasarkan data statistik sektor fungsional, saat ini di Provinsi DKI Jakarta terdapat 1.957 tempat usaha dengan kondisi rawan keamanan dan ketertiban (terdiri dari 174 tempat karaoke, 962 tempat motel dan hotel; tercatat 118 tempat usaha dengan kondisi dan layanan rawan kriminalitas yang terindikasi rawan narkoba ) .
Sejak awal tahun 2023, Kepolisian Daerah telah melakukan pemeriksaan terhadap 468 tempat usaha yang berwawasan keamanan dan ketertiban, mendeteksi, mencatat pelanggaran, dan menangani 25 kasus administrasi, serta memberikan denda sebesar lebih dari 137 juta VND terkait dengan tindakan tidak membuat surat keterangan tinggal, tidak menyimpan data tamu, pengorganisasian, dan penggunaan narkoba secara ilegal.
Dengan demikian, kepolisian berhasil mengungkap dan menangani sebanyak 12 kasus narkoba di tempat usaha bersyarat dan jasa sensitif dengan jumlah pelaku sebanyak 82 orang; yang mana, telah menindak 78 orang dan memberikan sanksi administratif kepada 5 orang (dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang telah mengungkap 8 kasus lagi, dengan jumlah pelaku sebanyak 28 orang).
Kepolisian Daerah Provinsi mewajibkan badan usaha bersyarat wajib menaati ketentuan perundang-undangan secara tegas, menyelenggarakan usaha secara sehat dan berkelanjutan, serta sama sekali tidak mengabaikan keuntungan sesaat dan wajib bertanggung jawab di hadapan hukum, yang berdampak pada keamanan dan ketertiban.
Kepolisian di seluruh satuan dan wilayah akan secara serentak melakukan pengawasan terhadap kepatuhan terhadap Undang-Undang Narkotika, khususnya penyalahgunaan dan pengorganisasian penggunaan Narkotika di sejumlah tempat, serta menindak tegas setiap pelanggaran dengan prinsip "tidak ada daerah terlarang, tidak ada pengecualian".
Pada kesempatan ini, diselenggarakan konferensi bagi para pemilik badan usaha yang memenuhi syarat di wilayah tersebut untuk menandatangani komitmen mematuhi secara ketat ketentuan undang-undang tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran, pencegahan kejahatan, dan kenakalan sosial.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)