Udang asin instan (juga dikenal sebagai udang suwir) dapat membuat orang yang lewat ragu dengan aromanya yang kuat.
Lalu ada terasi, tambahkan cabai dan bawang putih, lalu kertas nasi, bihun segar, bahkan banh beo, banh xeo, secukupnya saja! Saya ingat, bukan hanya anak-anak desa, orang dewasa pun masih ketagihan dengan kertas nasi renyah bertabur terasi, dipanaskan di atas arang, dan dilumuri sedikit minyak daun bawang. Harganya sekarang 2.000 VND per potong. Rasanya asin, manis, dan harum, dimakan sampai "kembung" tapi tetap saja bikin lidah bergoyang.
Itu belum semua hidangan lezat yang dihasilkan udang dari tangan terampil para ibu rumah tangga di desa nelayan. Saya hanya ingin membahas hidangan udang campur yang dianggap "tak terpisahkan" oleh banyak orang di desa ini (di Sa Huynh, Quang Ngai ). Hidangan sederhana ini "menantang" bahkan orang kaya untuk menikmati "jam emas" mereka. Disantap dengan kertas nasi di tengah terik siang untuk mengisi ulang energi untuk sisa jam kerja. Disantap menjelang sore, sekelompok nelayan menikmati sedikit "pedas" sebelum melaut untuk "menangkap ikan" (menjala ikan, memancing saat senja). Selain itu, udang campur juga disantap dengan nasi sebagai hidangan utama untuk mengganjal perut. Dikatakan "dimakan dengan nasi", tetapi seluruh keluarga makan udang campur sehingga biasanya ada nasi sisa.
Hanya 3 hal: abon babi goreng, mi, dan salad, menjadikan hidangan ini tak tertahankan.
Semua anak di desa saya adalah "siswa" SMP dan SMA. Mereka memberi hidangan abon babi campur ini nama yang sangat musikal : "mashup". Abon babi, bihun, dan selada dicampur seperti... bagian dari satu lagu diikuti oleh bagian dari lagu lainnya... untuk menciptakan melodi yang baru dan menarik. Dalam kombinasi abon babi, bihun, dan selada, setiap bahan tampak tidak ada hubungannya satu sama lain, tetapi mereka berpadu menciptakan hidangan yang lengkap.
Udang laut, bihun singkong, selada dari... tanah kebun. Disajikan di atas piring dengan sedikit kecap ikan, gula, cabai, dan bawang putih, hidangan udang campur ini... tak kenal lelah! Udang gorengnya berwarna cokelat keemasan, sedikit renyah, sehingga sangat harum. Udangnya melekat pada setiap helai bihun dan setiap helai sayuran. Masing-masing memiliki cita rasa tersendiri, menciptakan aroma yang unik dan harmonis. Bihun yang kenyal berperan dalam memperpanjang waktu kunyah sehingga manisnya udang yang renyah dan aroma sayuran yang sederhana dan sederhana perlahan melepaskan rasa yang kaya.
Menikmati abon babi campur tak lengkap tanpa kertas nasi bakar yang renyah. Ambil sepotong abon babi campur, letakkan di atas kertas nasi, lalu kunyah, kelezatan hidangan ini berlipat ganda. Saat menyantapnya... bunyinya sungguh nyata. Suara renyah kertas nasi menciptakan sensasi kesegaran dan kenikmatan yang tak biasa. Mungkin itulah sebabnya sebagian besar hidangan di wilayah Tengah sering kali menggunakan kertas nasi atau kertas mi, bukan hanya abon babi campur.
Segala jenis terasi, dari segar, layu, hingga kering, masih diolah oleh para nelayan setiap hari agar siap "menyiarkan" di bulan-bulan berikutnya. Oleh karena itu, hidangan seperti bihun kepiting, saus celup untuk banh can, banh xeo, sup bihun segar, saus celup untuk sayuran mentah... tidak perlu khawatir kekurangan terasi.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)