Penyair Duong Khau Luong
Penyair Duong Khau Luong, yang bernama asli Duong Van Phong, berasal dari Ban Hon, komune Banh Trach, distrik Ba Be. Putra pegunungan dan hutan Bac Kan , ia dikenal karena puisi-puisinya yang sederhana dan emosional, yang dijiwai oleh cinta tanah air dan masyarakat dataran tinggi. Selama bertahun-tahun berkarya di bidang pendidikan, ia selalu mencurahkan sebagian besar hasratnya untuk menulis untuk anak-anak. Buku " Telling the Story of Widow Island" adalah buku yang telah lama ia hargai, sebagai hadiah spiritual untuk anak-anak dan tanah Ba Be tercinta.
Dengan sentuhan warna yang memikat, pembaca akan dibawa ke ruang biru tua nan misterius Danau Ba Be – tempat alam yang agung dikaitkan dengan legenda-legenda kuno. Dengan bahasa puitis yang sederhana dan lugas, karya ini mengungkap kisah rakyat yang telah diwariskan turun-temurun: Seekor banteng tersesat di Desa Nam Mau, dibantai oleh penduduk desa yang rakus, hanya seorang janda miskin dan putranya yang menolak menerima bagian mereka. Ketika hujan deras dan angin kencang membawa bencana, hanya ibu dan putranya yang beruntung bisa selamat. Tak berhenti di situ, sang janda juga dengan gagah berani mendayung perahu sekam padi menembus banjir, menyelamatkan penduduk desa. Citra tersebut digambarkan oleh penulis dengan penuh emosi melalui syair-syair sederhana yang dijiwai oleh cinta kasih manusia:
“Lupakan semua bahayanya
Dia mendayung perahu sekam padi
Ayo bantu orang-orang
Di tengah ribuan ombak…”
Dengan syair-syair sederhana dan familiar, penulis telah menghidupkan kembali citra seorang perempuan miskin namun penuh belas kasih dan pengampunan. Puisi ini tak hanya menghadirkan kisah yang menyentuh hati anak-anak, tetapi juga menabur benih kebaikan, berbagi, dan semangat kebersamaan dalam hati mereka.
“Sebelum melakukan tindakan kebaikan
Keutamaan dan toleransi
Semua orang merasakannya dalam hati mereka.
Lebih banyak cinta untuk para janda
Dan berjanji bersama
Lakukan hal-hal baik
Membangun desa kecil
"Selamanya hangat dan damai..."
Keunggulan lain dari buku ini adalah ilustrasi karya dua seniman, Tran Ngoc Kien dan Nong Thi Xoan. Lukisan berwarna cerah dan ekspresif semakin meningkatkan daya tarik buku ini, membantu pembaca muda memvisualisasikan cerita dengan mudah dan menikmati setiap halamannya.
Berbagi tentang karya barunya, penyair Duong Khau Luong tersenyum lembut: "Ba Be adalah kampung halaman saya, tempat saya dilahirkan, dibesarkan, dan menghabiskan seluruh hidup saya, terikat dengan pegunungan, hutan, sungai, dan dongeng yang diceritakan oleh ibu dan nenek saya sejak kecil. Kisah-kisah kuno tentang Pulau Janda dan Danau Ba Be, yang murni dan dijiwai oleh cinta kasih manusia, telah tertanam kuat dalam ingatan saya, menjadi sumber inspirasi bagi saya untuk menulis buku puisi kecil ini. Saya berharap, melalui setiap bait yang sederhana dan akrab, anak-anak akan merasakan keindahan tanah air mereka - tidak hanya pada pemandangannya yang menawan, tetapi juga pada hati orang-orang yang baik dan toleran. Saya berharap mereka akan lebih mencintai tanah air mereka, dan menghargai nilai-nilai budaya tradisional yang diwariskan melalui setiap cerita dan setiap halaman buku ini. Dan yang terpenting, saya juga berharap ini akan menjadi buku kecil bagi anak-anak untuk membaca, mengingat, dan menghafal beberapa bait puisi. Karena sastra akan berkontribusi dalam memelihara jiwa setiap orang."...
Kumpulan puisi, Pulau Janda, Danau Ba Be, tidak hanya merupakan karya seni untuk anak-anak, tetapi juga jembatan untuk mendekatkan mereka dengan nilai-nilai tradisional, membangkitkan kebanggaan terhadap budaya asli, memelihara jiwa yang murni dan baik dari hal-hal sederhana sehari-hari.
Bich Phuong
Sumber: https://baobackan.vn/ke-chuyen-dao-ba-goa-ho-ba-be-post71359.html










Komentar (0)