Meskipun beberapa film telah meraih kesuksesan box office dan memecahkan rekor box office, terutama "Red Rain" dengan pendapatan lebih dari 700 miliar VND, banyak juga proyek yang mengalami kemerosotan, bahkan gagal total. Film "Blindfolded Deer Catcher" yang baru dirilis adalah contoh tipikal dengan pendapatan kurang dari 700 juta VND. Dalam situasi yang sama, banyak film seperti "Pawn Shop: Play and Accept", "Hortar Hill: Black Heresy Returns", "Wait, Dream", atau "Close the Order!" juga mengalami pendapatan rendah, sehingga memaksa mereka untuk meninggalkan bioskop lebih awal dari yang direncanakan.
Kegagalan film-film di atas bukan hanya karena promosi atau waktu rilis—seperti yang sering disalahkan orang. Para ahli dan penonton menunjukkan beberapa masalah mendasar yang dihadapi banyak film: naskah yang tidak logis, pesan yang terfragmentasi, akting yang terbatas, dan teknik produksi yang tidak profesional. Banyak proyek, meskipun dipromosikan sebagai "berbeda", masih gagal meyakinkan penonton, menunjukkan bahwa sinema Vietnam masih kekurangan elemen-elemen fundamental untuk menciptakan karya dengan kualitas dan daya tarik yang stabil.
Hal ini menegaskan fakta bahwa, untuk pembangunan berkelanjutan, perfilman Vietnam tidak dapat hanya bergantung pada beberapa "fenomena". Solusi komprehensif diperlukan, dimulai dari sumber daya manusia dan teknologi. Pelatihan aktor, penulis naskah, sutradara, dan tim pascaproduksi profesional merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kualitas produk. Di saat yang sama, penerapan teknologi dalam penyuntingan film, efek khusus, suara, dan gambar juga membantu karya tersebut memenuhi standar internasional dan menarik lebih banyak penonton. Sistem distribusi dan pemasaran yang profesional akan membantu memastikan film tersebut menjangkau penonton yang tepat, alih-alih "menghilang" begitu dirilis di bioskop.
Gambaran sinema dengan ekspektasi tentang masa depan bidang kunci dalam industri budaya akan sulit terwujud jika kesenjangan antara film yang sukses dan yang gagal semakin lebar, terutama ketika film yang sukses hanya fenomenal. Tentu saja, jika sinema Vietnam ingin mencapai pembangunan berkelanjutan, mau tidak mau harus membangun fondasi yang kuat, mulai dari sumber daya manusia, teknologi, hingga strategi distribusi. Dengan demikian, ketika memprediksi kesuksesan sebuah film, publik tidak akan lagi terlalu memikirkan unsur keberuntungan, yang berarti arus perfilman akan semakin kuat dan berkelanjutan.
Sumber: https://hanoimoi.vn/khi-con-so-phong-ve-noi-that-723398.html






Komentar (0)