Apakah penyaringan lipid darah dapat mencegah stroke?

Dr. Ho Thanh Lich, Wakil Kepala Unit Perawatan Intensif dan Gawat Darurat di Rumah Sakit Umum Internasional Nam Saigon, menyatakan bahwa informasi tentang penggunaan filtrasi lipid darah untuk mencegah stroke tidak akurat. Menurut peraturan dari Kementerian Kesehatan , filtrasi lipid darah hanya diindikasikan ketika kadar lipid darah di atas 11 mmol/L disertai pankreatitis, artinya diindikasikan pada kasus berat yang mengancam jiwa dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ketat.

"Karena ini adalah teknik yang sangat khusus, teknik ini harus dilakukan oleh dokter spesialis dengan peralatan modern. Selain itu, proses penyaringan lipid darah juga membawa risiko komplikasi berbahaya bagi pasien. Oleh karena itu, tidak ada yang namanya penyaringan darah untuk mencegah kolesterol tinggi dalam jangka panjang atau untuk mencegah stroke," jelas Dr. Lich.

Filtrasi lipid adalah teknik khusus yang diterapkan sesuai petunjuk dokter bila diperlukan.

Menurut Dr. Lich, di antara penyebab stroke, selain faktor-faktor yang tidak dapat diubah seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga, faktor patologis juga meningkatkan risiko stroke, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan, obesitas, dan gaya hidup tidak sehat (merokok, penyalahgunaan alkohol, dll.). Dari semua itu, hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke.

Untuk mencegah stroke, orang perlu memperhatikan pola makan dan gaya hidup mereka untuk mencegah faktor risiko yang disebutkan di atas, seperti:

• Mengenai nutrisi, lengkapi diet Anda dengan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
• Konsumsilah banyak daging putih, makanan laut, dan telur untuk menambah asupan protein bagi tubuh Anda, dan batasi konsumsi daging merah.
• Batasi konsumsi makanan tinggi lemak, makanan gorengan, dan makanan cepat saji.
• Batasi konsumsi makanan manis dan makanan tinggi gula.
• Minumlah banyak air putih, jus buah, susu kedelai, dan lain sebagainya.
• Batasi konsumsi alkohol Anda.
• Lakukan olahraga secara teratur dan sesuai.
• DILARANG MEROKOK.
• Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Apa yang sebaiknya Anda makan untuk mengurangi lemak jahat?

Menurut ahli gizi Dr. Nguyen Thu Ha dari Rumah Sakit Umum Internasional Nam Saigon, kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat terjadi setelah makan makanan tinggi lemak. Mengonsumsi banyak makanan kaya lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan peningkatan kolesterol jahat dalam tubuh, yang berbahaya karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Secara khusus, makanan seperti lemak hewan, daging merah, makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan manis dapat memengaruhi kadar lipid darah. Singkatnya, makanan yang mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi merupakan penyebab utama masalah kesehatan kardiovaskular (seperti aterosklerosis), kolesterol darah tinggi, dan kolesterol visceral (seperti perlemakan hati), serta kelebihan berat badan, obesitas, dan diabetes tipe 2.

"Oleh karena itu, menjaga pola makan seimbang yang kaya serat dan rendah lemak jenuh serta gula sangat penting untuk melindungi kesehatan. Memilih makanan sehat seperti biji-bijian utuh, sayuran, salmon, biji rami, biji chia, dan minyak zaitun dapat membantu mendukung kesehatan kardiovaskular dengan mengurangi kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik," ujar Dr. Ha.

Tautan sumber: https://thanhnien.vn/loc-mo-mau-co-ngua-duoc-dot-quy-185240130091302923.htm